Akun X Sam Bankman-Fried Aktif Lagi, Harga FTT Bangkit 30%

Dilla Fauziyah

24th September, 2025

Akun media sosial milik Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri exchange kripto FTX yang kini sudah bangkrut, kembali aktif setelah lama tidak terdengar. Aktivitas ini memicu spekulasi baru di komunitas kripto, mengingat aturan ketat di penjara federal Amerika Serikat yang melarang akses langsung ke media sosial bagi para narapidana.

Pada Selasa (23/9/2025), akun X atas nama SBF hanya menuliskan sapaan singkat dua huruf: “gm” atau singkatan dari good morning. Walau frasa ini lazim di kalangan kripto, unggahan tersebut menimbulkan tanda tanya, apakah benar ditulis langsung oleh SBF dari balik jeruji, atau hanya diunggah oleh pihak lain atas namanya.

Beberapa jam kemudian, akun yang sama mengunggah klarifikasi dengan menuliskan, “Tidak, SBF tidak memposting sendiri dari penjara. Saya adalah seorang teman yang memposting atas namanya.”

Baca juga: Dua Tahun Vakum, Sam Bankman-Fried Mulai Aktif Lagi di X

Lonjakan Harga FTT

Tak lama setelah postingan itu, token native FTX yaitu FTT sempat melonjak lebih dari 30% ke kisaran US$1,2, sebelum terkoreksi ke level US$0,97 pada saat artikel ini ditulis. Volume perdagangan harian juga melonjak drastis 421% hingga mencapai US$47 juta, menurut data CoinMarketCap.

Grafik harian FTT/USD. Sumber: CoinMarketCap

Token FTT dulunya berfungsi untuk memangkas biaya dan menjadi jaminan di platform FTX, namun kehilangan utilitas inti sejak kebangkrutan exchange pada November 2022. Kini, token tersebut lebih banyak diperdagangkan secara spekulatif di tengah proses likuidasi aset FTX.

SBF saat ini menjalani hukuman 25 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas tujuh dakwaan penipuan dan konspirasi, termasuk penggelapan miliaran dolar AS dana nasabah serta manipulasi laporan keuangan perusahaan melalui FTX dan anak perusahaannya.

Sejak vonisnya, ia beberapa kali muncul dalam pemberitaan. Pada April 2025, SBF dipindahkan ke Federal Correctional Institution Terminal Island di Los Angeles setelah sebelumnya ditahan di Metropolitan Detention Center, Brooklyn.

Berdasarkan aturan Biro Penjara AS, narapidana hanya diperbolehkan menggunakan sistem TRULINCS, yakni layanan pesan singkat yang diawasi dan tanpa akses internet. Akses langsung ke media sosial atau penggunaan ponsel ilegal jelas dilarang keras.

SBF sempat menggunakan X untuk menulis panjang lebar soal pemutusan hubungan kerja, birokrasi pemerintah, hingga bercanda tentang tidak membuka email selama beberapa hari.

Menariknya, munculnya kembali aktivitas akun SBF bertepatan dengan langkah hukum terbaru dari FTX Recovery Trust. Pada Selasa yang sama, lembaga tersebut menggugat perusahaan mining Bitcoin, Genesis Digital Assets, dengan tuntutan senilai US$1,1 miliar. Gugatan ini menuduh adanya pembayaran istimewa yang diterima perusahaan tersebut menjelang runtuhnya FTX.

Gugatan itu datang hanya beberapa hari sebelum FTX dijadwalkan melakukan distribusi ketiga kepada kreditur pada 30 September, dengan total dana sekitar US$1,6 miliar yang akan disalurkan kepada klaim yang telah diverifikasi.

Baca juga: Token FTT Bangkit Lagi, Berhasil Naik 180%!

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.