Trump Isyaratkan Sosok Calon Ketua The Fed Pro Kripto Kevin Hassett
3rd December, 2025
Peluang Kevin Hassett menjadi Ketua bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve berikutnya melonjak tajam di pasar prediksi berbasis blockchain setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan isyarat kuat mengenai kandidat pilihannya dalam sebuah acara di Gedung Putih.
Mengutip Kobeissi Letter pada Rabu (3/12/2025), Trump memperkenalkan para tamu undangan dan secara tersirat menyebut Hassett sebagai “calon Ketua The Fed.”
“Ini adalah kelompok hebat, dan saya rasa calon Ketua The Fed juga ada di sini,” ujar Trump. “Saya tidak tahu apakah kita boleh menyebutnya calon. Yang jelas, dia sosok terhormat. Terima kasih, Kevin.”
Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam setelah Trump menyampaikan dalam rapat kabinet bahwa proses seleksi Ketua The Fed telah mengerucut.
“Kami sudah meninjau sekitar 10 orang, dan kini tinggal satu,” ujarnya.
Hassett saat ini menjabat sebagai Direktur National Economic Council sejak Januari 2025 setelah ditunjuk langsung oleh Trump. Ia dikenal sebagai sosok yang ramah terhadap industri kripto, memiliki kepemilikan saham Coinbase senilai US$1 juta, serta memimpin kelompok kerja aset digital di pemerintahan.
Namanya menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Jerome Powell yang masa jabatannya berakhir pada Mei 2026. Powell sebelumnya telah menyatakan bahwa ia berniat menjalankan masa tugasnya hingga selesai, namun tekanan politik serta spekulasi publik memunculkan tanda tanya terkait bagaimana proses transisi akan berlangsung.
Baca juga: Trump Teken RUU Akhiri Shutdown AS Terpanjang dalam Sejarah
Perbedaan Kebijakan Hassett dan Powell
Hassett diketahui lebih condong pada kebijakan suku bunga rendah. Ia bahkan menyatakan bahwa jika memimpin The Fed saat ini, ia akan langsung memangkas suku bunga berdasarkan kondisi ekonomi terkini. Pandangan ini berbanding terbalik dengan pendekatan Powell yang lebih berhati-hati dan berfokus pada risiko inflasi serta stabilitas harga jangka panjang.
Di sisi lain, hubungan antara Trump dan Powell memang tidak selalu mulus. Pada akhir November, Trump sempat berkata, “Saya ingin memecat orang itu… benar-benar tidak kompeten,” menunjukkan tensi politik yang turut memengaruhi dinamika pemilihan pemimpin baru The Fed.
Pendekatan Powell yang lebih konservatif telah menjaga pasar tetap stabil, namun juga memperlambat laju pelonggaran kebijakan moneter. Sebaliknya, Hassett memiliki rekam jejak mendorong kebijakan pro-pertumbuhan, pemotongan pajak, serta kondisi finansial yang lebih longgar.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang ditugaskan memimpin proses pencarian Ketua The Fed berikutnya, menegaskan bahwa pemerintah mencari sosok yang dapat membawa The Fed bekerja lebih “di belakang layar,” mengurangi sorotan publik, dan menjaga stabilitas ekonomi.
“Saya pikir sudah saatnya The Fed kembali bekerja di belakang layar seperti dulu, menenangkan keadaan, dan fokus untuk rakyat Amerika,” ujarnya.
Baca juga: Donald Trump Sepakat Pangkas Tarif Impor Tiongkok Usai Bertemu Xi Jinping di Korsel
Dampak Potensial bagi Pasar Kripto
Meskipun The Fed tidak mengatur industri kripto secara langsung, kebijakan moneternya memiliki efek besar terhadap sentimen dan arus likuiditas pasar aset digital. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong minat terhadap aset berisiko, termasuk kripto.
Hassett beberapa kali mengkritik kebijakan suku bunga yang dinilai terlalu tinggi, sehingga pasar memperkirakan dampak cepat jika ia terpilih sebagai Ketua The Fed. The Fed yang lebih dovish diproyeksikan dapat mempercepat pemangkasan suku bunga pada 2026, menekan nilai dolar AS, dan meningkatkan likuiditas di pasar keuangan termasuk aset kripto.
Selain itu, The Fed memiliki peran penting dalam mengawasi sektor perbankan. Setiap perubahan kebijakan yang memperlonggar atau memperketat aturan dapat memengaruhi akses perusahaan kripto terhadap layanan perbankan, yang selama ini menjadi aspek krusial dalam operasional industri aset digital.
Adapun, Kedekatan Hassett dengan pemerintahan Trump juga menimbulkan kekhawatiran mengenai independensi bank sentral. Meski begitu, pasar memperkirakan kebijakan yang lebih akomodatif akan membawa efek langsung terhadap aset berisiko.
Baca juga: Usaha Mining Bitcoin Milik Trump Borong 1.400 BTC, Nilai Investasi Tembus Rp7,3 Triliun