Paxos Tak Sengaja Cetak 300 Triliun Stablecoin PayPal Sebelum Dihapus

Dilla Fauziyah

16th October, 2025

Sebuah data on-chain baru-baru ini menunjukkan bahwa Paxos secara tidak sengaja mencetak atau mint 300 triliun stablecoin PYUSD milik PayPal di jaringan Ethereum, sebelum membakarnya kembali hanya 20 menit kemudian.

Menurut data Etherscan pada Kamis (16/10/2025), Paxos diketahui mencetak 300 triliun token stablecoin PYSUD yang dipatok terhadap dolar AS secara tidak sengaja, lalu mengirimkannya ke alamat wallet yang tidak dapat diakses untuk dimusnahkan 22 menit kemudian. Menariknya, ini hanya menarik biaya transaksi hanya US$2,66 atau sekitar Rp43 ribu untuk mencetak token sebesar itu.

Sebelumnya, Paxos memang melakukan dua transaksi terpisah masing-masing sebesar 300 juta PYUSD, satu untuk mengurangi suplai dan satu lagi untuk transfer internal. Banyak pihak menduga kesalahan ini terjadi akibat human error atau salah input angka saat proses tersebut berlangsung.

Baca juga: Stablecoin PYUSD PayPal Tambah Dukungan ke Delapan Blockchain Baru

Mint Termahal di Dunia

Nilai token yang sempat beredar itu setara dengan US$300 triliun atau setara Rp4,8 juta triliun, 2,5 kali lebih besar dari total PDB seluruh dunia yang diperkirakan mencapai US$117 triliun sekitar Rp2 juta triliun menurut data International Monetary Fund (IMF).

Melalui akun resminya di X, Paxos mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut adalah kesalahan teknis internal, bukan peretasan.

“Pada pukul 15:12 EST, Paxos secara keliru mencetak kelebihan PYUSD sebagai bagian dari transfer internal. Ini adalah kesalahan teknis internal, bukan pelanggaran keamanan. Dana pelanggan aman, dan penyebabnya sudah kami tangani,” tulis perusahaan.

Meski sempat turun tipis sekitar 0,5%, PYUSD berhasil mempertahankan nilai patokannya di US$1, menurut data CoinMarketCap. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$2,6 miliar, PYUSD kini menjadi stablecoin terbesar keenam di dunia setelah USDT, USDC, Ethena USDe, DAI, dan World Liberty USD (USD1).

Reaksi pasar kripto pun beragam. Di media sosial, banyak pengguna menjadikan peristiwa ini bahan candaan. Ada yang menyebut Paxos “mencetak uang untuk melunasi utang nasional AS”, sementara lainnya menjadikan insiden ini sebagai meme.

Namun di sisi lain, sejumlah tokoh industri justru menyoroti sisi serius dari insiden ini. CEO Gnosis, Martin Köppelmann, mengkritik di X bahwa “ini bukan citra yang baik kalau sampai salah desimal saat mencetak stablecoin, apalagi tanpa prosedur deteksi dini.”

Insiden ini terjadi di tengah langkah Paxos untuk mengajukan izin operasional nasional dari Office of the Comptroller of the Currency (OCC) di bawah Undang-Undang GENIUS Act yang baru disahkan. Jika disetujui, lisensi ini akan memberi Paxos izin penuh untuk beroperasi secara legal di seluruh AS, sehingga kesalahan semacam ini menimbulkan pertanyaan besar soal kesiapan sistem dan pengawasan internal perusahaan.

Kasus ini kini dianggap sebagai salah satu “fat finger” atau kesalahan teknis paling ekstrem dalam sejarah industri kripto. Sebagai perbandingan, OKX pernah membakar 65 juta token OKB senilai jutaan dolar AS untuk menjaga pasokan pada 2024, sementara proyek meme coin Bonk memusnahkan 1,7 triliun BONK senilai sekitar US$50 juta di akhir tahun yang sama.

Namun, tidak ada yang mendekati skala minting senilai US$300 triliun seperti yang dilakukan Paxos kali ini.

Baca juga: Paxos Ajukan Lisensi Bank di AS



Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.