Native Markets Resmi Kuasai Ticker Stablecoin USDH di Hyperliquid
15th September, 2025
Native Markets resmi mengklaim ticker stablecoin milik Hyperliquid, yakni USDH, setelah memenangkan voting komunitas pada Minggu (14/9/2025). Kemenangan ini menandai berakhirnya persaingan sengit dalam penerbitan stablecoin di ekosistem decentralized exchange (DEX) tersebut.
Voting USDH menjadi tonggak penting dalam tata kelola Hyperliquid. Seluruh proses dilakukan sepenuhnya onchain, dengan bobot suara ditentukan oleh jumlah token HYPE yang di-stake. Agar proposal disetujui, diperlukan dukungan minimal dua pertiga dari total stake.
Menurut data USDH Tracker, Native Markets berhasil meraih 71,60% voting power dengan dukungan dari 10 validator serta total stake sebesar 106 juta HYPE. Beberapa validator terkemuka yang mendukung di antaranya Nansen x HypurrCollective, Hypurrscanning, infinitefield.xyz, hingga HyperStake.

Founder Native Markets, Max Fiege, dalam postingan di X menjelaskan bahwa proyek ini akan menjadi pelaksana proposal pertama dalam Hyperliquid Improvement Proposal (HIP) untuk USDH. Selain itu, Native Markets juga akan meluncurkan token ERC-20 yang kompatibel dengan jaringan Ethereum dalam beberapa hari mendatang.
“Setelah itu, kami akan memulai fase uji coba mint dan redeem hingga US$800 per transaksi untuk kelompok awal. Selanjutnya, kami akan membuka order book spot USDH/USDC, sebelum akhirnya menerapkan mint dan redeem tanpa batasan,” tulis Fiege.
Dominasi Native Markets semakin tak terbendung sejak Sabtu, dengan peluang kemenangan mencapai lebih dari 99% di platform prediksi Polymarket. Momentum ini terjadi setelah pesaing terkuatnya, Ethena, penerbit stablecoin sintesis USDe, memutuskan mundur dari persaingan pada pekan lalu.
Kemenangan Native Markets juga menyingkirkan proposal lain, termasuk Paxos Labs yang hanya berhasil mengantongi 20,73% suara serta validator unassigned dengan 4,40% suara.
Baca juga: Native Markets Pimpin Voting Kontrak Stablecoin USDH di Hyperliquid
Kontroversi dan Kritik terhadap Proses Voting
Meski hasil voting telah diumumkan, proses pemilihan USDH menuai kritik dari komunitas kripto dan pelaku industri. Banyak yang menilai mekanismenya kurang transparan dan cenderung berat sebelah.
Managing Partner Dragonfly, Haseeb Qureshi, bahkan menyebut hasil voting tersebut hanya “formalitas”. Menurutnya, banyak peserta lelang mengaku validator sama sekali tidak tertarik mempertimbangkan kandidat lain selain Native Markets.
“Seakan-akan sudah ada kesepakatan di belakang layar,” ujarnya.
Sementara itu, CEO RPC Helius Mert Mumtaz menilai bahwa persaingan ini memperlihatkan stablecoin telah menjadi komoditas semata.
Mumtaz berspekulasi, di masa depan ticker stablecoin berbasis dolar AS kemungkinan akan hilang dari tampilan depan exchange. Sebagai gantinya, pengguna hanya akan melihat label generik “USD”, sementara sistem exchange menangani pertukaran antar-stablecoin secara otomatis di belakang layar tanpa interaksi pengguna.
Baca juga: Hyperliquid Cetak Rekor Harga Baru, Dipicu Kompetisi Stablecoin USDH yang Memanas