ETF Bitcoin AS Kembali Menguat, Inflow Harian Tembus Rp9 Triliun

Dilla Fauziyah

12th September, 2025

Arus modal segar kembali mengalir deras ke produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat. Pada perdagangan Kamis (11/9/2025), total arus masuk bersih mencapai US$552,78 juta atau sekitar Rp9 triliun, menandai kembalinya kepercayaan investor institusional terhadap aset kripto terbesar di dunia tersebut.

Menurut data SoSoValue, BlackRock melalui iShares Bitcoin Trust (IBIT) menjadi penyumbang terbesar dengan inflow mencapai US$366,2 juta. Posisi berikutnya ditempati Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) sebesar US$134,7 juta, sementara Bitwise Bitcoin ETF (BITB) menambah US$40,43 juta. Sejumlah manajer aset besar lain seperti VanEck, Invesco, dan Franklin Templeton juga mencatat aliran modal positif.

Tren ini menandai hari keempat berturut-turut inflow ke ETF Bitcoin. Secara kumulatif, dalam periode tersebut, total inflow mencapai US$1,7 miliar, termasuk arus masuk terbesar mingguan sebesar US$741,5 juta yang tercatat pada 10 September.

Baca juga: ETF Dogecoin Pertama di AS Siap Meluncur Pekan Ini

Rotasi Modal Institusi ke Bitcoin

Chief Investment Officer Kronos Research, Vincent Liu, menilai tren ini menunjukkan adanya rotasi modal besar-besaran dari institusi ke Bitcoin.

“Arus dana institusional mencerminkan stabilitas makro sekaligus persiapan menjelang keputusan suku bunga The Fed. Lonjakan inflow ETF menjadi sinyal kuat atas meningkatnya kepercayaan dan preferensi likuiditas di Bitcoin,” jelas Liu, dikutip dari The Block.

Ia menambahkan, arus masuk ETF yang berkelanjutan berpotensi mendorong Bitcoin menembus level tertinggi sepanjang masa (ATH). Dengan rotasi institusi, likuiditas yang lebih ketat, serta kondisi makro yang stabil, momentum harga bisa terus berlanjut.

Menariknya, tren positif September ini berbanding terbalik dengan kinerja pada Agustus lalu. ETF spot Bitcoin sempat mencatat arus keluar bersih hingga US$751 juta, menjadikannya bulan terburuk ketiga sejak diluncurkan pada Januari 2024.

Adapun, arus masuk positif saat ini turut mendorong harga Bitcoin kembali naik dan stabil di level US$115.111 dengan kenaikan sekitar 1% dalam 24 jam terakhir, menurut data CoinMarketCap. Angka ini menunjukkan pemulihan signifikan setelah sebelumnya sempat kesulitan bertahan di atas US$107.000 sejak awal bulan.

Saat ini, perhatian pelaku pasar tertuju pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung pada 16–17 September mendatang. Berdasarkan data CME Group FedWatch Tool, peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 92,5%, sementara 7,5% sisanya memperkirakan pemangkasan lebih agresif sebesar 50 basis poin.

Jika pemangkasan benar terjadi, kondisi ini diperkirakan akan semakin memperkuat arus dana institusional ke aset kripto, terutama Bitcoin, yang kerap dipandang sebagai aset likuid dengan citra “emas digital”.

Baca juga: Bitcoin Reli ke US$114.000, Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS



Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.