Solaxy Kenalkan Token Multifungsi $SOLX untuk Dukung Ekosistemnya

Dilla Fauziyah

9th April, 2025

Di tengah ketidakpastian kondisi pasar kripto global pada awal tahun 2025, salah satu proyek berbasis Solana menunjukkan performa yang konsisten dan terus menarik perhatian komunitas, termasuk Solaxy.

Menurut keterangan resminya, Solaxy mengklaim proyeknya dirancang untuk menjadi solusi skalabilitas bagi jaringan Solana yang belakangan semakin padat dan rawan mengalami kemacetan saat terjadi lonjakan aktivitas.

Sebagai informasi, Solana saat ini merupakan salah satu blockchain dengan aktivitas tertinggi di dunia, mencatatkan lebih dari 67 juta alamat aktif bulanan menurut Token Terminal. Angka ini melampaui jaringan besar lain seperti Ethereum, yang berada di kisaran 6 juta.

Alamat aktif bulanan Solana. Sumber: Token Terminal

Namun, lonjakan pengguna tersebut membawa tantangan tersendiri. Pada beberapa momen penting, misalnya saat peluncuran meme coin seperti Official Trump dan MELANIA, jaringan Solana sempat kewalahan, dengan banyak transaksi yang gagal atau tertunda akibat kepadatan aktivitas.

Dengan mengusung teknologi roll-up, jaringan Layer-2 Solaxy memungkinkan pemrosesan transaksi dilakukan di luar mainnet, lalu diselesaikan secara kolektif di jaringan utama. Mekanisme ini tidak hanya mempercepat proses transaksi, tetapi juga secara signifikan menekan biaya gas.

Pendekatan ini berpotensi menjadikan Solaxy sebagai katalis penting dalam meningkatkan efisiensi jaringan Solana, yang saat ini menjadi salah satu blockchain dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Baca juga: Layer 2 Solaxy Berambisi Jadi Solusi Permasalahan Solana

Token $SOLX Hadir Lebih dari Sekadar Aset Digital

Sebagai native token dalam ekosistem Solaxy, $SOLX dirancang untuk memiliki fungsi utilitas yang kuat. Salah satu peran utama token ini adalah sebagai gas fee dalam jaringan Layer-2 Solaxy. Artinya, semakin banyak pengguna dan aplikasi yang memanfaatkan jaringan ini, maka permintaan terhadap $SOLX akan meningkat secara organik.

Selain itu, $SOLX juga menawarkan potensi penghasilan pasif melalui program staking. Saat ini, tingkat imbal hasil tahunan (Annual Percentage Yield atau APY) yang ditawarkan mencapai 138%. Namun, APY tersebut bersifat fluktuatif dan akan menyesuaikan seiring bertambahnya jumlah token yang dikunci dalam pool staking.

Fitur staking Solaxy. Sumber: Solaxy

Mekanisme ini tidak hanya memberikan insentif finansial kepada pemegang token, tetapi juga membantu menjaga stabilitas harga $SOLX pasca peluncuran. Sebab, token yang di-stake akan dikunci minimal selama 7 hari sejak peluncuran, mencegah potensi aksi jual besar-besaran dari investor awal.

Lebih dari 8,3 miliar token $SOLX telah di-stake, mencerminkan tingginya kepercayaan komunitas terhadap proyek ini.

Interoperabilitas dan Tata Kelola yang Terdesentralisasi

$SOLX dirancang sebagai token multi-chain yang mendukung dua jaringan besar sekaligus, termasuk Solana dan Ethereum. Kemampuan ini membuka akses yang lebih luas bagi pengguna lintas ekosistem, sekaligus memperkuat konektivitas antara dua blockchain terbesar berdasarkan Total Value Locked (TVL). Ethereum, dengan dominasi TVL lebih dari US$46 miliar, menjadi pasar penting yang dapat mendukung eksistensi SOLX dalam jangka panjang.

Di samping fungsi teknis dan finansial, $SOLX juga memiliki peran dalam tata kelola proyek. Pemegang token diberikan hak suara untuk berpartisipasi dalam berbagai keputusan strategis yang akan membentuk masa depan ekosistem Solaxy. Mekanisme ini sejalan dengan semangat desentralisasi, dan diharapkan mampu membangun komunitas yang solid serta proaktif dalam mengembangkan jaringan.

Kenali lebih jauh tentang Solaxy.

Baca juga: Tantangan Solaxy dalam Menyelesaikan Masalah Solana


Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.