SEC AS Pangkas Pegawai Unit Kripto dan Siber

rifqaiza

5th February, 2025

Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat melakukan pemangkasan jumlah pegawai Unit Aset Kripto dan Siber,

Restrukturisasi ini dilakukan sebagai upaya Presiden AS, Donald Trump, untuk mengurangi pengawasan regulasi terhadap industri kripto.

New York Times melaporkan, SEC AS di bawah kepemimpinan mantan Ketua Gary Gensler menaungi 50 pengacara dan staf, kini jumlah tersebut dikurangi.

Pengacara dari unit kripto khusus SEC dipindahkan ke departemen lain, dengan satu pengacara senior pindah dari divisi penegakan hukum. Unit Siber ini diperkuat pada Mei 2022 dengan menambah 20 posisi.

Baca juga: Gary Gensler Resmi Mundur dari SEC AS

Kebijakan-kebijakan dan Perintah Eksekutif Baru

SEC menerapkan kebijakan baru, yaitu staf penegakan hukumnya harus mendapatkan persetujuan dari komisaris sebelum memulai penyelidikan formal, termasuk mengeluarkan panggilan pengadilan dan kesaksian yang memaksa. Sebelumnya, staf bisa memulai investigasi secara independen.

Perubahan ini untuk memastikan investigasi yang lebih terukur dan didukung oleh bukti-bukti. Tetapi ini menimbulkan kekhawatiran tentang keterlambatan dalam menangani penipuan.

Presiden Trump baru-baru ini menandatangani perintah eksekutif (executive order) untuk membangun regulasi mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang terkait dengan aset digital. Termasuk di antaranya pengembangan stablecoin yang didukung oleh dolar dan pelarangan Central Bank Digital Currencies (CBDC).

Perintah ini menargetkan pembentukan kelompok kerja, atau yang disebut dengan Satuan Tugas Kripto, untuk mengevaluasi potensi pembentukan cadangan aset digital nasional dan mengusulkan peraturan baru untuk sektor ini.

Sebagai Penjabat Ketua SEC AS, Mark Uyeda menunjuk Komisaris Hester Peirce memimpin satuan tugas tersebut. Peirce mengkritik pendekatan SEC, menggambarkannya sebagai “ketidaktepatan hukum dan ketidakpraktisan komersial.”

Satuan tugas kripto berfokus pada klarifikasi status keamanan aset digital, mempermudah penawaran token tertentu, dan menyederhanakan pendaftaran produk terkait kripto.

Tujuannya untuk mengatasi masalah regulasi dalam layanan peminjaman, staking, dan kustodian kripto, sambil meningkatkan kolaborasi regulasi internasional.

Baca juga: SEC AS Bentuk Satgas Baru untuk Atur Regulasi Kripto