Intip Strategi Abu Dhabi untuk Jadikan UEA Pusat Kripto Global!
23rd January, 2025
Abu Dhabi Global Market (ADGM) bertekat menjadikan United Arab Emirates (UAE) sebagai pusat kripto dan blockchain global .
Menurut Dmitry Fedotov, Kepala DLT Foundations di ADGM, untuk memahami peraturan blockchain, pihaknya telah mendorong raksasa kripto untuk membuka kantor di Abu Dhabi.
Beberapa tahun terakhir ini, UEA muncul sebagai pemimpin global dalam adopsi blockchain dan Web3. ADGM, dikenal sebagai zona bebas keuangan di Pulau Al Maryah di Abu Dhabi, mendapatkan pengakuan yang ramah blockchain.
ADGM didirikan pada tahun 2013 dengan Keputusan Federal, yang berfungsi sebagai pusat keuangan kota. Pendekatan ADGM terhadap inovasi Web3, telah menarik para pemain utama dalam industri ini.
UEA mengalami lonjakan adopsi kripto karena semakin banyak bisnis dan pengguna yang mengadopsi aset digital untuk transaksi dan investasi.
Statista mencatat, jumlah pengguna dalam pasar kripto di negara ini akan mencapai 3,78 juta pengguna pada tahun 2025.
Baca juga: UEA Diklaim Simpan Rp646 Triliun Bitcoin, Fakta atau Rumor Belaka?
Perusahaan Kripto yang Telah Merapat ke UEA
Status UEA sebagai pusat inovasi blockchain dan Web3 semakin menguat setelah Aptos Foundation, sebuah entitas blockchain global terkemuka, bulan lalu mengumumkan pembukaan kantor barunya di ADGM.
Untuk mempercepat adopsi di Timur Tengah, Chainlink Labs, TON, dan Polygon Labs juga membuka kantor di ADGM.
Meski sudah banyak perusahaan yang merapat ke UEA, tidak semudah itu untuk mendapatkan izin dari mereka. Setiap entitas kripto yang ingin berbisnis di ADGM, harus menjalani evaluasi penentuan dan harus mendapatkan lisensi operasi dari Otoritas Pengatur Jasa Keuangan ADGM (FSRA).
FSRA mendefinisikan aset virtual sebagai “representasi digital dari nilai yang dapat diperdagangkan secara digital dan berfungsi sebagai alat tukar, unit akun, atau penyimpan nilai, tetapi tidak memiliki status alat pembayaran yang sah di yurisdiksi mana pun.
FSRA mensyaratkan tujuh faktor utama dalam menentukan aset virtual yang meliputi kematangan aset, keamanan, keterlacakan dan pemantauan, konektivitas bursa, jenis buku besar terdistribusi, inovasi dan efisiensi, dan aplikasi praktis.
USDT Tether adalah salah satu perusahaan pertama yang menerima persetujuan dari FSRA Abu Dhabi untuk mengoperasikan stablecoin-nya sebagai Aset Virtual yang Diterima di ADGM.
Daya tarik ADGM bagi para pengembang Web3 adalah pendekatan proaktifnya terhadap inovasi. Selama bertahun-tahun, ADGM telah meluncurkan beberapa proyek percontohan yang mencerminkan motivasi ini.
Baca juga: Dubai Rilis Platform Data Nasional Berbasis Blockchain