Tingkat Scam Kripto di Prancis Meningkat, Pemerintah Mulai Turun Tangan
27th December, 2024
Munculnya kripto menyuburkan kejahatan keuangan di Prancis. Kondisi ini membuat Pemerintah Prancis meningkatkan pengawasan untuk melindungi konsumen.
Otoritas Pengawasan dan Resolusi Prudensial Prancis (ACPR) melaporkan, dalam tiga kuartal pertama tahun 2024, pelaku kejahatan keuangan berhasil membobol rata-rata EU€69 ribu atau sekitar Rp1,1 miliar menggunakan rekening tabungan palsu. Sedangkan kejahatan dengan menggunakan pinjaman palsu telah membuat kerugian rata-rata EU€19 ribu atau sekitar Rp321 juta.
Sementara itu, Otoritas Regulasi Keuangan Prancis (AMF) mengungkapkan, penipuan aset kripto telah berkembang secara signifikan sejak pertengahan tahun 2023 dan menyebabkan kerugian rata-rata EU€29 ribu atau sekitar Rp490,2 juta.
Dengan meningkatnya jumlah skema kejahatan yang melibatkan investasi kripto palsu, Kantor Kejaksaan Prancis menyampaikan keprihatinannya sekaligus berusaha untuk melakukan pengawasan bersama dengan AMF dan ACPR.
Baca juga: Exchange Kripto Singapura Dibobol, Kerugian Tembus Rp651 Miliar
Cara Pemerintah Prancis Menangani Kejahatan Keuangan
Ketiga badan Pemerintah Prancis tersebut akan berfokus pada pencegahan dan penindakan hukum. Untuk pencegahan, mereka akan melakukan kampanye kesadaran publik untuk mengedukasi konsumen terkait risiko penipuan kripto dan pentingnya verifikasi platform.
Untuk penindakan, AMF dan ACPR memasukkan entitas kripto ilegal ke dalam daftar hitam dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk menuntut para penipu. Selain itu konsumen juga didesak untuk sangat berhati-hati saat mempertimbangkan investasi kripto.
Baca juga: Siswa Sekolah Menengah di Prancis Belajar Bitcoin
Cara Penipu Melakukan Aksinya
Menurut survei BVA Xsight, kejahatan kripto di Prancis seringkali diawali dari pelaku yang menyamar sebagai otoritas publik dan lembaga keuangan. Mereka memanfaatkan pria-pria muda berusia di bawah 35 tahun yang mudah dijadikan sasaran penipuan, karena mereka mudah tertarik oleh promosi media sosial dan janji keuntungan cepat.
Survei itu juga mengungkapkan, 3.2% orang dewasa Prancis menjadi korban penipuan keuangan pada tahun 2024. Jumlah ini hampir tiga kali lipat dari 1.2% pada tahun 2021.
Sepertiga penipuan pencurian identitas yang dilaporkan ke AMF melibatkan penggunaan identitas regulator secara curang. Para penipu juga mengeksploitasi konten yang dihasilkan oleh artificial intelligence (AI), termasuk video yang dipalsukan dan artikel berita yang dibuat-buat, untuk mempromosikan peluang investasi palsu.
Taktik yang lebih baru, yang dijuluki “square fraud,” melibatkan penipu yang menyamar sebagai pejabat publik untuk menghubungi korban penipuan sebelumnya, menawarkan untuk mengembalikan dana yang hilang dengan imbalan biaya di muka.
Baca juga: Regulator Keuangan Prancis Usulkan Larangan Cryptocurrency Anonim