Harga Bitcoin Alami Volatilitas Tinggi di Tengah Kondisi Ekonomi Makro Global
2nd August, 2024
Harga Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, tengah mengalami volatilitas tinggi di tengah kondisi ekonomi makro global yang tidak menentu.
Harga BTC ertama kali mengalami penurunan tajam ketika harganya merosot dari level US$64.000 ke harga terendah di US$62.480 pada Kamis (1/8/2024) malam. Penurunan ini mengakibatkan kerugian besar bagi para trader yang bertaruh bahwa Bitcoin akan pulih, dengan total US$337 juta atau setara Rp5,4 triliun dilikuidasi.
Likuidasi terbanyak terjadi pada posisi long sebesar US$310,27 juta atau setara Rp5,04 triliun menurut data CoinGlass. Beberapa jam kemudian, Bitcoin kembali mengalami pemulihan dengan perlahan naik ke harga US$64.500.
Pada Jumat (2/8/2024) pagi, aset kripto ini bahkan sempat mencapai US$65.450 sebelum mengalami penurunan sesaat dan kembali pulih ke US$64.370 hingga artikel ini ditulis.
Menurut data terbaru CoinGlass, total likuidasi yang terjadi pada pasar kripto saat ini mencapai US$284,8 juta atau setara Rp4,6 triliun, dengan posisi long yang terlikuidasi mencapai US$221,8 juta atau sekitar Rp3,8 triliun. Adapun sebanyak 101.009 trader terlikuidasi dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga AS, Harga Bitcoin Turun ke US$64.000
Dipengaruhi Suku Bunga AS dan Konflik di Timur Tengah
Harga Bitcoin mengalami penurunan penurunan lebih dari 3% dari US$66.500 menjadi US$64.000, sesaat setelah Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga AS di kisaran 5,25%-5,50% pada 31 Juli 2024.
Gejolak pasar terus meningkat setelah datangnya laporan dari New York Times tentang meningkatnya konflik di Timur Tengah, ketika pemimpin Iran memerintahkan serangan balasan terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Hal ini meningkatkan risiko konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.
Harga Bitcoin sendiri memiliki sejarah reaksi terhadap ketegangan geopolitik di wilayah ini. Pada 19 April 2024, Israel meluncurkan serangan rudal terhadap Iran, membuat harga Bitcoin turun 5,44% ke US$59.698 hanya dalam dua jam dan melewati level support penting di angka US$60.000.
Baca juga: Harga Bitcoin Kian Tertekan di Tengah Konflik Iran dan Israel