Sam Altman Dipecat OpenAI, Harga Worldcoin Sempat Anjlok
19th November, 2023
Sam Altman diberhentikan sebagai CEO OpenAI, perusahaan yang dikenal dengan produk ChatGPT, Sabtu (18/11) waktu Indonesia. Diberhentikannya Altman ini didasari kesepakatan dewan direksi perusahaan.
Lewat keterangan resmi di blog, pihak OpenAi menyatakan, “Kepergian Altman mengikuti proses peninjauan yang disengaja oleh dewan, yang menyimpulkan bahwa dia tidak secara konsisten jujur dalam komunikasinya dengan dewan, sehingga menghambat kemampuan dewan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.”
Perusahaan menunjuk chief technology officer Mira Murati sebagai CEO sementara, dan sedang mencari pengganti permanen. Greg Brockman, salah satu pendiri OpenAI juga dicopot dari jabatan ketua dewan.
Baca juga: Sam Altman Tertarik Eksplor Blockchain untuk OpenAI
Harga Kripto Worldcoin Sempat Turun
Usai tersiarnya kabar ini harga aset kripto Worldcoin (WLD) yang dipimpin Altman sempat turun 14% dari harga US$2,4 ke US$1,89. Namun penurunan ini tak berlangsung lama, dalam 24 jam terakhir harganya telah kembali ke level US$2,4. Kendati demikian, harga ini masih kurang 42% dari level tertinggi WLD sepanjang masa di US$3,40 pada bulan Juli 2023.
Worldcoin adalah proyek yang diprakarsai oleh Tools for Humanity yang berbasis di San Francisco dan Berlin pada tahun 2019, yang didirikan bersama oleh Altman, Max Novendstern, dan Alex Blania.
Proyek tersebut berfokus pada mata uang kripto biometrik dan memperkenalkan mekanisme yang disebut World ID untuk mengautentikasi identitas manusia secara online.
Baca juga: Mengenal Proyek dan Kontroversi Worldcoin Milik Bos ChatGPT
Proyek Wolrdcoin ini mendapatkan pengawasan ekstra oleh beberapa regulator negara. Kenya pada bulan Agustus menangguhkan layanan Wolrdcoin untuk memindai mata warga negara mereka karena dianggap berbahaya untuk keamanan dan ada kekhawatiran eksploitasi data.
Badan Akses Informasi Publik Argentina (AAIP) juga telah memulai penyelidikan yang menargetkan Worldcoin untuk memastikan legalitas praktik pengumpulan datanya di negara Amerika Selatan. Proyek ini juga mendapat pengawasan ketat dari Inggris, Jerman, dan Prancis.