European Central Bank (ECB), bank sentral Eropa, menyatakan kesiapan penuh untuk meluncurkan euro digital setelah seluruh persiapan teknis dan operasional rampung. Namun, realisasi proyek ini kini sepenuhnya bergantung pada keputusan politik di tingkat Uni Eropa, khususnya dari Dewan Eropa dan Parlemen Eropa.
Dalam konferensi pers pada Kamis (18/12/2025), ECB menegaskan bahwa tahap pengembangan internal telah selesai dan proses selanjutnya berada di tangan pembuat kebijakan.
Presiden ECB Christine Lagarde menyebut lembaganya telah menuntaskan seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab bank sentral. Menurutnya, penilaian atas proposal euro digital yang diajukan Komisi Eropa kini menjadi wewenang Dewan Eropa dan, pada tahap berikutnya, Parlemen Eropa. Kedua lembaga tersebut akan menentukan apakah proposal tersebut layak disahkan menjadi undang-undang atau perlu direvisi sebelum diimplementasikan.
Seiring sistem teknis yang telah siap dan mekanisme perlindungan yang telah dirancang, fokus pembahasan euro digital pun bergeser dari ranah teknis ke proses legislasi dan politik. Diskusi ini mencakup isu kedaulatan moneter, privasi pengguna, hingga posisi euro digital dalam ekosistem pembayaran global.
Baca juga: Juventus Tolak Tawaran Akuisisi Rp18 Triliun dari Tether
Euro Digital sebagai Mata Uang Publik Uni Eropa
Euro digital dirancang sebagai mata uang publik berbentuk digital yang dapat digunakan secara luas oleh masyarakat dan memiliki status alat pembayaran yang sah. Proyek ini ditujukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, memperkuat kedaulatan moneter Eropa, melindungi privasi transaksi, serta mendorong inklusi keuangan di era digital. Selain itu, euro digital diharapkan dapat memperkuat infrastruktur pembayaran Eropa agar tetap relevan dan kompetitif.
Dalam proposal resminya, Komisi Eropa menyebut euro digital sebagai bentuk uang bank sentral ritel yang bertujuan memastikan uang bank sentral dengan status legal tender tetap dapat diakses publik. Di saat yang sama, euro digital diharapkan menawarkan sistem pembayaran modern yang efisien, berbiaya rendah, dan memiliki tingkat privasi tinggi dalam transaksi digital.
Sebagai mata uang digital bank sentral ritel atau retail CBDC, euro digital merupakan bentuk uang publik yang diterbitkan langsung oleh bank sentral dan dijamin oleh negara. Status hukumnya setara dengan uang tunai. Berbeda dengan stablecoin, euro digital bukanlah token privat yang bergantung pada cadangan aset atau jaminan korporasi, melainkan klaim langsung terhadap bank sentral.
Lagarde menegaskan bahwa ambisi utama ECB adalah memastikan kehadiran mata uang yang menjadi jangkar stabilitas sistem keuangan di tengah transformasi digital. Dalam konteks ini, euro digital diposisikan sebagai fondasi kepercayaan publik terhadap sistem moneter Eropa di era pembayaran digital yang semakin didominasi inovasi teknologi dan kebijakan kripto global, terutama dari Amerika Serikat.
Meskipun secara teknis telah siap, masa depan euro digital kini ditentukan oleh proses politik di Uni Eropa. Keputusan para legislator akan menjadi penentu apakah euro digital benar-benar akan hadir sebagai alat pembayaran resmi baru bagi ratusan juta warga Eropa.
Baca juga: Taiwan Bersiap Terbitkan Stablecoin di 2026
