Nanovest Catat Lonjakan Transaksi Pengguna 95% Sepanjang 2025, Didorong Faktor Ini!
10th December, 2025
Nanovest (PT Tumbuh Bersama Nano), salah satu platform investasi digital terbesar di Indonesia, mencatat pertumbuhan kuat sepanjang 2025 dengan lonjakan volume transaksi sebesar 95% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya kepercayaan investor Indonesia seiring penguatan pasar global yang menembus berbagai rekor all-time high (ATH) di kelas aset kripto, saham, hingga emas.
Menurut keterangan resmi yang diterima Coinvestasi, pertumbuhan tersebut menjadi sinyal bahwa semakin banyak investor memanfaatkan peluang di tengah reli pasar, sekaligus menegaskan posisi Nanovest sebagai platform investasi terpercaya dengan akses yang aman, mudah, dan terjangkau.
Berdiri sejak 2021, Nanovest terus berkembang sebagai platform investasi berbasis aplikasi yang menyediakan akses bagi pengguna untuk memperdagangkan saham global, aset kripto, dan emas digital. Nanovest berkomitmen merevolusi cara masyarakat Indonesia berinvestasi untuk mencapai kebebasan finansial, serta telah mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD).
Chief Marketing Officer Nanovest, Jovita Widjaja, menyebut pencapaian ini sebagai bukti meningkatnya partisipasi investor digital di Indonesia.
“Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi Nanovest, lonjakan hampir dua kali lipat pada volume trading menunjukkan bahwa semakin banyak investor Indonesia yang percaya pada potensi pasar global untuk diadopsi di Indonesia. Kami bangga menjadi platform yang mempermudah akses terhadap saham AS, aset kripto, dan emas digital dalam satu aplikasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jovita menegaskan bahwa Nanovest akan terus memperkuat edukasi serta menghadirkan pengalaman investasi yang semakin seamless bagi seluruh pengguna.
Baca juga: Jovita Widjaja: Strategi Nanovest Membangun Kepercayaan Investor Kelas Atas di Dunia Kripto
Berbagai Kelas Aset Kompak Catat Rekor Sepanjang Tahun
Reli pasar global sepanjang 2025 didorong oleh kuatnya pergerakan indeks saham Amerika Serikat. S&P 500, Nasdaq Composite, dan Dow Jones Industrial Average berulang kali menembus ATH, ditopang sentimen positif sektor teknologi dan performa saham seperti Nvidia (NVDA) dan Palantir (PLTR) yang mencetak rekor harga tertinggi.
Aset kripto juga mengalami tahun yang impresif. Bitcoin (BTC) mencetak puncak baru di atas US$126.000 pada Oktober 2025, sementara emas sebagai aset safe haven menembus harga US$4.381 per ons di bulan yang sama.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat performa kuat setelah menembus ATH di level 8.616 poin, naik 45% dari titik terendahnya pada April 2025. Kinerja positif pasar saham domestik turut mendorong meningkatnya volume transaksi di Nanovest.
Senior Market Analyst Nanovest, Bryan Oskar, menilai bahwa 2025 merefleksikan perubahan besar dalam pendekatan investasi modern.
“2025 bukan sekadar tahun rekor harga, melainkan tahun ketika aset tradisional (emas, saham) dan aset digital (Bitcoin, ekuitas terkait AI) berlari beriringan menuju puncak baru. Hal ini membuktikan bahwa diversifikasi modern tak lagi harus memilih salah satu, melainkan menggabungkan keduanya untuk hasil yang lebih optimal,” ujarnya.
Baca juga: Nanovest Luncurkan Gadai Digital, Pinjaman Rupiah Berbasis Kripto Pertama di Indonesia
Peluang dan Tantangan Menuju 2026
Menjelang 2026, pasar global masih berpeluang melanjutkan tren bullish apabila bank sentral melonggarkan kebijakan moneter dan sektor teknologi-AI mampu mempertahankan momentum inovasinya. Meski begitu, valuasi saham teknologi AS, terutama saham bertema AI, kini mencatat rasio P/E yang jauh melampaui puncak gelembung dot-com 2000.
Hal ini memicu kekhawatiran munculnya “AI Bubble,” terlebih dengan beban utang nasional Amerika Serikat yang telah melampaui US$38 triliun. Situasi tersebut membuat emas tetap menjadi safe haven utama dengan potensi menuju rekor baru.
Sementara itu, Bitcoin kini berada di bawah US$100.000 setelah terkoreksi lebih dari 26% dari rekor tertingginya di US$126.000. Kondisi ini diperkirakan menjadi fase bear market jangka pendek. Di sisi lain, minat institusional terus meningkat melalui strategi Digital Asset Treasury (DAT), didukung regulasi kripto yang semakin matang di AS dan Eropa, dan kemungkinan diadopsi oleh negara lain.
Dengan lanskap yang sarat peluang namun penuh risiko, tahun 2026 diperkirakan menjadi periode sangat dinamis. Kunci keberhasilan investor terletak pada disiplin dalam money management dan risk management, serta diversifikasi portofolio antara aset tradisional, teknologi terpilih, dan aset digital yang semakin berlegitimasi.
Nanovest juga terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan akses investasi yang inklusif. Melalui pilihan aset digital yang beragam, fitur investasi mulai dari Rp5.000, dan antarmuka aplikasi yang intuitif, Nanovest berharap semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memulai perjalanan investasi global mereka.
Kenali lebih jauh tentang Nanovest.
Baca juga: 5 Aplikasi Trading Kripto Terbaik di 2025