Bhutan Ekspansi ke Ethereum, Sukses Staking 320 ETH Bernilai Rp16 M
28th November, 2025
Pemerintah Kerajaan Bhutan kembali menunjukkan keseriusan dalam memperluas jejaknya di ekosistem kripto. Berdasarkan data on-chain, negara kecil di Himalaya tersebut tercatat melakukan staking sebesar 320 Ethereum (ETH) sekitar US$970.000 atau setara Rp16 miliar melalui Figment, salah satu penyedia layanan staking institusional terbesar di industri.
Mengutip laporan Cointelegraph pada Jumat (28/11/2025), langkah ini menandai aktivitas terbaru Bhutan dalam memperkuat operasional validator sekaligus menambah portofolio aset digitalnya. Figment sendiri dikenal sebagai penyedia infrastruktur staking yang membantu institusi besar mengamankan jaringan berbasis proof-of-stake dan mendapatkan imbalan dari proses validasi blok.
Baca juga: Bhutan Bentuk Sistem Pembayaran Kripto Nasional Pertama di Dunia
Migrasi Identitas Digital dari Polygon ke Ethereum
Aksi staking ini bukan gerakan tunggal. Sejak Oktober 2025, Bhutan mulai memindahkan sistem identitas digital nasionalnya dari Polygon ke jaringan Ethereum. Dengan migrasi ini, warga dapat melakukan verifikasi identitas dan mengakses layanan publik langsung melalui jaringan Ethereum.
Menurut Presiden Ethereum Foundation, Aya Miyaguchi, integrasi tersebut sudah berjalan dan ditargetkan seluruh kredensial warga akan sepenuhnya masuk ke Ethereum pada awal 2026. Pengumuman ini disampaikan bersama Vitalik Buterin dan Perdana Menteri Bhutan, Tshering Tobgay, dalam acara peluncurannya.
Bhutan termasuk sedikit negara di dunia yang memiliki cadangan Bitcoin dalam jumlah signifikan. Langkah tersebut dimulai sejak 2019, ketika pemerintah memanfaatkan sumber daya tenaga airnya yang melimpah untuk menambang BTC secara mandiri.
Data Arkham menunjukkan Bhutan memiliki sekitar 6.154 BTC dengan nilai lebih dari US$562 juta pada harga saat ini. Kepemilikan tersebut semakin menegaskan posisi negara berpenduduk sekitar 800.000 jiwa ini sebagai salah satu pemerintah paling aktif dalam adopsi aset digital.
Pada Juli lalu, Bhutan juga mengumumkan inisiatif baru untuk memperkuat sektor pariwisata dengan mengadopsi pembayaran kripto. Program tersebut, yang bekerja sama dengan Binance, telah menghubungkan hampir 1.000 merchant di berbagai wilayah.
Otoritas setempat menyebut langkah ini bertujuan memodernisasi sistem pembayaran, mengurangi hambatan bagi wisatawan, serta memperluas inklusi finansial menggunakan teknologi blockchain.
Baca juga: Bursa Singapura Bersiap Luncurkan Perpetual Futures Bitcoin dan Ethereum