Vitalik Buterin Donasikan Rp12,7 Miliar ETH ke Dua Aplikasi Perpesanan Berbasis Privasi
28th November, 2025
Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, kembali menegaskan komitmennya terhadap isu privasi digital. Kali ini, ia menyumbangkan sekitar US$765.000 atau setara Rp12,7 miliar dalam bentuk ETH kepada dua aplikasi pesan berbasis privasi, yakni Session dan SimpleX, dua proyek yang tengah mencoba menantang dominasi layanan pesan terenkripsi populer seperti Signal dan Telegram.
Dalam unggahannya di X pada Rabu (27/11/2025), Buterin menekankan bahwa layanan pesan terenkripsi memiliki peran penting dalam menjaga identitas dan kebebasan berekspresi di dunia digital.
“Encrypted messaging sangat penting untuk menjaga privasi digital kita. Dua langkah besar berikutnya bagi industri adalah pembuatan akun tanpa izin serta perlindungan metadata,” ujar Buterin.
Menurutnya, Session dan SimpleX berada di garis terdepan dalam mendorong inovasi tersebut.
Baca juga: Vitalik Buterin Soroti Risiko World ID Terhadap Kebebasan Digital
Aplikasi Pesan Privasi Kian Diminati
Langkah donasi Buterin muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pengawasan digital dan kebijakan global yang dianggap dapat mengurangi ruang privasi pengguna.
Session memposisikan dirinya sebagai messenger terdesentralisasi dengan enkripsi end-to-end serta fokus pada minimnya kebocoran metadata, seperti alamat IP atau waktu pengiriman pesan. Token mereka, SESH, bahkan melonjak hingga 371% dengan kapitalisasi pasar sekitar US$15 juta.
SimpleX juga mengadopsi pendekatan terdesentralisasi, namun berfokus pada kepemilikan penuh identitas, kontak, serta komunitas oleh pengguna. Pada tahun depan, SimpleX berencana memperkenalkan sistem “voucher” agar komunitas, termasuk komunitas Bitcoin, dapat mengelola server secara mandiri.
Meski begitu, Buterin mengingatkan bahwa kedua aplikasi masih menghadapi berbagai tantangan teknis.
“Keduanya belum sempurna. Privasi metadata membutuhkan tingkat desentralisasi tinggi, dan itu tidak mudah. Pengguna juga menuntut dukungan multi-perangkat, yang semakin mempersulit pengembangan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tantangan menghadapi serangan Sybil atau DoS tanpa mengandalkan nomor telepon.
Baca juga: Waspada, Ekstensi Chrome Berbahaya Ketahuan Sedot SOL dari Pengguna Solana
Lonjakan Minat pada Proyek Privasi di Sektor Kripto
Minat terhadap aplikasi dan proyek kripto berbasis privasi meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena semakin ketatnya regulasi digital di berbagai negara.
Isu privasi juga mengemuka setelah sejumlah kebijakan kontroversial, termasuk aturan pemerintah Inggris yang mewajibkan verifikasi identitas untuk mengakses konten dewasa serta rencana penerapan digital ID.
Pekan ini, Dewan Uni Eropa juga menyetujui aturan yang mengizinkan aplikasi pesan memindai konten pengguna demi alasan keamanan anak, kebijakan yang menuai kritik luas dan disebut sebagai bentuk “Chat Control.”
Awal bulan ini juga, Buterin juga mengatakan bahwa “privasi adalah higienitas digital,” menyusul insiden kebocoran data pada beberapa bank besar di AS.
Pada Oktober lalu, Ethereum Foundation mengumumkan pembentukan tim privasi baru beranggotakan 28 orang untuk memperluas riset dan pengembangan teknologi privasi di ekosistem Ethereum.
Baca juga: Vitalik Buterin Nilai Ethereum Perlu Ikuti Prinsip Kesederhanaan Bitcoin