PEPENODE Kenalkan Konsep Mine-to-Earn Virtual Tanpa Perangkat Mining
5th November, 2025
Proyek kripto baru PEPENODE memperkenalkan konsep “mine-to-earn” secara virtual, sebuah model penambangan aset digital yang tidak lagi membutuhkan perangkat keras khusus maupun keahlian teknis seperti pada sistem mining tradisional.
Menurut keterangan resmi, konsep ini dikembangkan untuk memperluas akses terhadap aktivitas mining kripto, sehingga tidak terbatas pada pelaku industri besar saja. Melalui pendekatan virtual, pengguna ritel dan investor individu dapat merasakan pengalaman serupa proses penambangan aset kripto, namun dengan cara yang lebih efisien dan mudah dijalankan.
Token native proyek ini, $PEPENODE, berfungsi sebagai komponen utama ekosistem dan digunakan untuk seluruh aktivitas di dalam platform.
Dalam fase presale yang baru digelar, PEPENODE berhasil mengumpulkan lebih dari US$2 juta. Hasil ini dianggap mencerminkan tingginya minat komunitas terhadap model mine-to-earn yang menggabungkan unsur simulasi, partisipasi aktif, dan insentif berbasis token.
Baca juga: Numine Gelar Tantangan Eksklusif GhostM di Indonesia Berhadiah Total Rp83,5 Juta
Simulasi Mining Tanpa Rig Fisik
Berbeda dengan mining konvensional yang membutuhkan investasi tinggi untuk perangkat GPU dan listrik, sistem PEPENODE berbasis dashboard simulasi virtual.
Pengguna dapat membangun rig digital, melakukan peningkatan node, dan memperoleh reward layaknya proses mining di dunia nyata, namun seluruh aktivitas dilakukan secara virtual.

Model ini memadukan elemen gamifikasi dan ekonomi kripto, menciptakan pendekatan interaktif yang menghubungkan konsep play-to-earn dan mine-to-earn dalam satu ekosistem.
Baca juga: 5 Keunggulan Meme Coin Maxi Doge
Berbasis Teknologi Ramah Energi
PEPENODE dibangun di atas jaringan Ethereum dengan standar token ERC-20 dan menggunakan sistem Proof-of-Stake (PoS).
Pendekatan ini diklaim lebih efisien karena hanya menggunakan sekitar 0,05% energi dibandingkan sistem Proof-of-Work (PoW) seperti pada Bitcoin.
Selain mendukung efisiensi energi, model ini juga sejalan dengan tren sustainability dan carbon-neutral mining yang mulai menjadi fokus di industri kripto global.
Untuk aspek keamanan, PEPENODE menyebut bahwa seluruh smart contract-nya telah melalui proses audit, guna memastikan keandalan mekanisme reward, distribusi token, dan tata kelola dalam platform.
Sistem tiered incentives memberikan keuntungan tambahan bagi pengguna awal, sementara mekanisme burn otomatis diterapkan untuk menciptakan efek deflasi pada token seiring meningkatnya aktivitas di platform.
Konsep mine-to-earn yang dikembangkan PEPENODE mencerminkan evolusi baru dalam pendekatan penambangan kripto, dari sistem berbasis perangkat keras menuju model berbasis simulasi digital yang lebih inklusif.
Dengan efisiensi energi, gamifikasi, dan tata kelola transparan, platform ini diklaim menandai langkah baru dalam tren virtual mining yang kian populer di ekosistem Web3 dan GameFi.
Kenali lebih jauh tentang PEPENODE.
Baca juga: Bitcoin Hyper Kumpulkan Rp400 Miliar, Jadi Meme Coin dengan Pendanaan Tercepat 2025