Bitcoin Reli ke US$119.000 di Tengah Krisis Shutdown AS
2nd October, 2025
Harga Bitcoin (BTC) kembali mencatat lonjakan tajam hingga menembus level US$119.000, level tertinggi sejak Agustus 2025. Reli ini dipicu oleh sentimen positif setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi mengalami shutdown, yang dinilai berpotensi memicu masuknya likuiditas baru ke pasar keuangan global.
Menurut data TradingView pada Kamis (2/10/2025), harga Bitcoin stabil di kisaran US$119.032 dengan kenaikan 4% dalam 24 jam terakhir. Secara mingguan, BTC sudah terapresiasi 6%. Lonjakan harga ini turut diiringi kenaikan volume perdagangan harian sebesar 33% ke level US$77,6 miliar, mendorong kapitalisasi pasar kripto mencapai US$2,37 triliun.

Baca juga: Metaplanet Jadi Pemegang Bitcoin Publik Terbesar keempat Dunia Usai Tambah 5.268 BTC
Shutdown AS Jadi Pemicu Dorongan Baru
Kebuntuan di Kongres AS sejak 1 Oktober membuat pemerintah federal menghentikan operasional sebagian besar lembaga negara. Kondisi ini berpotensi menunda rilis data ekonomi penting, seperti laporan ketenagakerjaan bulanan. Jika tertunda, Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan melanjutkan pemangkasan suku bunga demi menjaga stabilitas ekonomi.
Menurut laporan CoinDesk, Crypto Research Strategist di 21Shares, Matt Mena, menilai situasi ini bisa menciptakan “positive liquidity impulse” yang mendukung tren bullish Bitcoin.
“Jika data tenaga kerja resmi tertunda, The Fed kemungkinan memangkas suku bunga 25 basis poin pada Oktober, dengan opsi pemangkasan lanjutan di Desember. Dampaknya, imbal hasil riil akan turun, dolar melemah, dan Bitcoin berpeluang mendapat dorongan kuat,” jelasnya.
Mena menambahkan, reli Bitcoin setelah shutdown bisa menjadi sinyal awal ledakan harga berikutnya.
“Pesannya jelas, di tengah ketidakpastian makro, Bitcoin justru muncul sebagai aset yang menguat ketika ‘playbook lama’ runtuh. Investor sebaiknya mencermati momen ini,” tegasnya.
Kenaikan Bitcoin saat ini juga disambut dengan pasar kripto yang secara luas menghijau, dengan Ethereum (ETH) yang kembali duduk di level US$4.400 dengna keniakan harian 6%, sementara XRP (XRP) dan Solana (SOL) masing-masing mencatat reli 6% dan 7% dalam periode yang sama.
Kenaikan harga Bitcoin disambut positif oleh pasar kripto secara luas. Ethereum (ETH) kembali menembus US$4.400 dengan kenaikan harian 6%. Sementara itu, XRP (XRP) dan Solana (SOL) masing-masing mencatat reli 6% dan 7%.
Di sisi lain, data CoinGlass menunjukkan pasar derivatif kripto mencatat likuidasi besar hingga US$607,3 juta, dengan mayoritas posisi short senilai US$479 juta. Posisi terbanyak terjadi pada BTC dan ETH, menunjukkan banyak trader yang salah arah dalam memperkirakan pergerakan harga.
Para analis menilai arah harga Bitcoin selanjutnya akan sangat bergantung pada arus modal dolar AS pasca shutdown dan hasil laporan ketenagakerjaan pekan ini. Jika pasar melihat BTC sebagai instrumen lindung nilai terhadap pelemahan dolar AS, reli bisa berlanjut. Namun, jika kepanikan meningkat, volatilitas justru berpotensi menekan harga kembali.
Baca juga: Strategy Borong Bitcoin, Total Kepemilikan Capai 640.031 BTC