OpenSea Kenalkan Cadangan Strategis NFT, CryptoPunk Jadi Koleksi Perdana
9th September, 2025
OpenSea, salah satu marketplace non-fungible token (NFT) terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan peluncuran dana cadangan sneilai US$1 juta atau setara Rp16 miliar yang didedikasikan untuk membeli NFT yang memiliki nilai budaya.
Mengutip laporan Cointelegraph pada Selasa (9/9/2025), langkah ini dimulai dengan akuisisi karya digital dari koleksi legendaris CryptoPunks, yang dikenal luas sebagai koleksi profile picture (PFP) pertama di jaringan Ethereum.
Chief Marketing Officer OpenSea, Adam Hollander, menjelaskan bahwa NFT bernilai budaya adalah karya yang membawa dampak signifikan, baik secara kreatif, sosial, maupun teknologi.
“NFT tersebut bisa merepresentasikan momen penting dalam sejarah, menghadirkan gaya seni baru, atau berasal dari kreator yang selama ini belum banyak mendapat sorotan,” ujarnya.
Baca juga: OpenSea Bakal Hadirkan Platform NFT Versi Baru
Akuisisi NFT Pertama
NFT pertama yang masuk dalam cadangan ini adalah CryptoPunk #5273, yang dibeli dengan harga 65 ETH atau setara US$283.000 atau sekitar Rp4,6 miliar. Transaksi ini tercatat pada 25 Agustus sebelum akhirnya dipindahkan ke alamat wallet milik OpenSea.
CryptoPunks sendiri merupakan koleksi bersejarah yang diluncurkan oleh Larva Labs pada Juni 2017, dengan kapitalisasi pasar mencapai US$2,1 miliar menurut data NFTPriceFloor.
Hollander menambahkan bahwa keputusan pembelian akan dikurasi oleh tim lintas divisi OpenSea dengan dukungan penasihat eksternal dari dunia seni digital. Portofolio ini tidak akan berhenti pada satu pembelian saja, melainkan terus berkembang mengikuti evolusi pasar NFT.
“Ini bukan kampanye terbatas, melainkan koleksi hidup yang akan terus bertambah seiring perkembangan ruang NFT,” tegasnya.
Inisiatif cadangan NFT ini hadir di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak. Data CryptoSlam menunjukkan penjualan NFT sempat bangkit pada Juli–Agustus 2025 dengan nilai transaksi bulanan berkisar US$115,4 juta hingga US$170,5 juta.
Namun, momentum tersebut mulai melemah pada awal September, dengan penjualan mingguan turun menjadi US$92 juta. Situasi ini bahkan membuat sejumlah pemain besar seperti Bybit dan Kraken menutup marketplace NFT mereka.
Di sisi lain, OpenSea justru memilih memperluas strategi bisnis. Pada Mei lalu, perusahaan meluncurkan fitur perdagangan token, mengikuti langkah pesaingnya Magic Eden yang lebih dulu mengakuisisi aplikasi trading kripto Slingshot. Sementara pada Juli, OpenSea diketahui juga mengakuisisi Rally yang berfokus pada aplikasi mobile untuk perdagangan token dan manajemen portofolio on-chain.
Baca juga: OpenSea Akuisisi Rally, Siapkan Aplikasi Mobile untuk Trading Token