Mantan Ketua SEC Gary Gensler Ternyata Pro Kripto, Cek Faktanya!

Dilla Fauziyah

14th May, 2025

Patrick McHenry, mantan Ketua Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Gary Gensler, mantan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), sebenarnya tidak sekeras itu terhadap kripto di balik layar, berbeda jauh dari sikap publiknya yang dikenal ketat dan konfrontatif terhadap industri aset digital di AS.

Dalam sebuah podcast Crypto in America pada Rabu (14/5/2025), McHenry mebeberkan bahwa perbedaan sikap Gensler selama menjabat sebagai Ketua SEC tidak lepas dari tekanan politik, khususnya dinamika di Senat AS dan proses konfirmasi jabatan. Ia menilai bahwa Gensler pribadi memahami potensi teknologi kripto, bahkan pernah terlibat aktif dalam pengembangan konsep airdrop yang kini banyak digunakan untuk membangun likuiditas proyek kripto.

Namun, selama jabatannya itu, Gensler justru mengambil pendekatan yang cenderung represif. McHenry mengaku kecewa karena pernah berdiskusi langsung dengan Gensler soal aset digital, namun sikap Gensler di ruang publik kerap bertolak belakang dari apa yang disepakatinya secara pribadi.

“Menurut saya, itu semua lebih berkaitan dengan politik Senat dan proses konfirmasi jabatan dibanding substansi kripto itu sendiri,” ujar McHenry.

McHenry juga menyoroti pengaruh tokoh politik progresif seperti Senat AS Elizabeth Warren, yang menurutnya bersikeras mengambil posisi anti-kripto tanpa benar-benar memahami teknologinya. Sebaliknya, Gensler disebut memiliki pemahaman mendalam tentang kripto, namun tetap menempuh pendekatan serupa karena tekanan politik.

Lebih lanjut, McHenry menuding Gensler telah membawa SEC keluar dari jalurnya sebagai institusi penegak regulasi. Ia menilai bahwa di bawah kepemimpinan Gensler, SEC sering kali menjalankan kebijakan tanpa analisis ekonomi yang memadai dan tanpa pelibatan publik, menjadikan lembaga tersebut seperti “lembaga nakal”.

Baca juga: Paul Atkins Resmi Dilantik Jadi Ketua SEC AS

Pengaruh Politik AS Jadi Penyebabnya

McHenry memperingatkan bahwa sikap publik yang dipengaruhi kepentingan politik seperti ini berpotensi menghasilkan regulasi yang tidak seimbang dan menghambat pertumbuhan industri digital. Ia juga mengingatkan bahwa transparansi antara sikap pribadi dan kebijakan publik akan sangat membantu menciptakan kejelasan regulasi dan meningkatkan kepercayaan pasar.

Kontroversi ini bukan yang pertama terjadi. Pada Mei 2024, McHenry juga pernah menuduh Gensler menyesatkan Kongres AS dalam sidang dengar pendapat. Saat itu, Gensler disebut menolak menjawab pertanyaan soal status Ethereum, meski SEC sudah memiliki posisi jelas sebelumnya. Hal ini dinilai sebagai upaya menyamarkan sikap resmi lembaga terhadap ETH.

Menjelang akhir masa jabatannya pada Januari 2025, Gensler juga tetap bersikeras pada pendekatan ketat terhadap industri kripto. Ia menilai banyak aset digital yang tidak mematuhi regulasi dan bersifat sangat spekulatif, serta mempertanyakan relevansi dan nilai guna beberapa aset tersebut.

Presiden AS Donald Trump bahkan sempat berjanji akan memecat Gensler sebagai bagian dari komitmen terhadap pelaku industri kripto. Gensler akhirnya mengajukan pengunduran diri, dan digantikan oleh Paul Atkins, seorang pengacara yang dikenal mendukung regulasi kripto yang jelas tanpa menghambat inovasi.

Meski sikapnya terhadap industri kripto cukup keras, Gensler tetap memberikan lampu hijau pada peluncuran ETF Bitcoin spot pada Januari 2024 dan ETF Ether spot pada Juli di AS. Produk ini memungkinkan investor mendapatkan eksposur terhadap Bitcoin dan Ether tanpa harus memegang asetnya secara langsung.

Baca juga: 72 ETF Kripto di AS Menanti Keputusan SEC di 2025





Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.