Proposal Inflasi Solana Gagal, Voting Akhir Berlangsung Panas
14th March, 2025
Proposal SIMD-0228 yang bertujuan mengubah sistem inflasi blockchain Solana secara drastis akhirnya gagal disetujui. Meski ditolak, komunitas melihat ini sebagai kemenangan bagi tata kelola jaringan.
Menurut data Dune Analytics, dalam pemungutan suara yang melibatkan 910 validator dengan 74% dari total SOL yang di-stake, hanya 43,6% suara yang mendukung, sementara 27,4% menolak, dan 3,3% abstain. Proposal ini membutuhkan 66,67% persetujuan dari peserta voting untuk lolos, tetapi hasil saat ini hanya mencapai 61,4%.
Tushar Jain, Co-Founder Multicoin Capital, menyebut pemungutan suara ini sebagai tes skala besar untuk tata kelola kripto, uji ketahanan sosial yang menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan kepentingan, jaringan tetap berfungsi dengan baik.
Bahkan, akun resmi Solana menyebut tingkat partisipasi dalam voting SIMD-0228 lebih tinggi dibandingkan setiap pemilu presiden AS dalam 100 tahun terakhir.
“Ini adalah pemungutan suara tata kelola kripto terbesar yang pernah ada, baik dari jumlah peserta maupun kapitalisasi pasar yang terlibat,” ujar Jain.
Baca juga: Pendapatan Solana Terjun 93% dari Rekor Tertinggi Januari 2025
Pilihan Jadi Dua Kubu
SIMD-0228 mengusulkan perubahan dari sistem inflasi tetap ke model berbasis pasar yang dinamis. Saat ini, inflasi Solana dimulai dari 8% per tahun dan berkurang 15% setiap tahun hingga mencapai 1,5%, menurut data Solana Compass.
Dengan mekanisme baru, inflasi akan menyesuaikan secara otomatis berdasarkan partisipasi staking, yang menurut beberapa perkiraan bisa memangkas inflasi hingga 80%.
Pendukung proposal percaya bahwa tingkat inflasi yang tinggi meningkatkan tekanan jual SOL, menurunkan harga, dan menghambat adopsi jaringan. Jika inflasi dikurangi, jumlah token yang beredar juga berkurang, sehingga lebih sedikit SOL yang dijual di pasar atau dikenakan pajak.
Sementara itu, pihak oposisi terutama dari validator kecil merasa khawatir bahwa pemangkasan inflasi ini akan mengurangi pendapatan mereka secara signifikan.
Validator Solana memperoleh keuntungan berdasarkan jumlah SOL yang mereka stake, baik dari kepemilikan pribadi maupun delegasi dari pengguna lain. Validator dengan modal kecil lebih terdampak dibandingkan operator besar yang memiliki banyak SOL.
Data Dune Analytics menunjukkan bahwa sekitar 60% validator dengan 500.000 SOL atau kurang menolak proposal ini. Sebaliknya, 60% validator besar dengan lebih dari 500.000 SOL mendukungnya.
Para pendukung SIMD-0228 menilai bahwa proposal ini dapat membawa sejumlah manfaat signifikan bagi ekosistem Solana. Dengan sistem inflasi yang lebih dinamis, tingkat keamanan jaringan diyakini akan meningkat karena penyesuaian inflasi dapat dilakukan jika partisipasi staking menurun.
Selain itu, perubahan ini dianggap mampu membuat respons jaringan terhadap kondisi pasar lebih fleksibel dibandingkan mekanisme inflasi tetap yang kaku. Mereka juga percaya bahwa tekanan jual dari suplai token berlebih bisa ditekan, sehingga mendorong lebih banyak aktivitas SOL dalam ekosistem DeFi.
Di sisi lain, para penentang melihat proposal ini sebagai ancaman bagi validator kecil. Mereka khawatir bahwa pemangkasan imbalan staking dapat membuat validator dengan modal kecil kesulitan bertahan, bahkan berisiko gulung tikar.
Selain itu, perubahan ini berpotensi meningkatkan kompleksitas sistem ekonomi Solana, yang pada akhirnya dapat menghambat desentralisasi jaringan.
Tidak hanya itu, sejumlah pihak juga beranggapan bahwa perubahan mendadak dalam model inflasi ini bisa membuat investor institusional kehilangan kepercayaan terhadap SOL.
Kegagalan SIMD-0228 menjadi tanda bahwa validator kecil masih memiliki kekuatan dalam tata kelola Solana. Meski demikian, tim di balik proposal ini tidak menyerah.
“Kami akan berdiskusi dengan validator yang menolak proposal ini dan mencari titik tengah,” ujar Resnick.
Hingga artikel ini ditulis, harga Solana (SOL) bergerak stagnan di kisaran harga US$125, dengan mencatat penurunan 13% dalam sepekan terakhir menurut data CoinMarketCap.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Harga Solana Kian Merosot