Binance Kenalkan Mekanisme Voting Komunitas untuk Listing Token Kripto
10th March, 2025
Binance, exchange kripto terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan sebuah mekanisme community co-governance atau tata kelola yang dikendalikan komunitas, memungkinkan pengguna Binance untuk memilih token yang akan listing atau delisting dari platform.
Dalam keterangan resminya pada Jumat (7/3/2025), Binance menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan seleksi proyek token yang dapat dipilih oleh komunitas. Token yang memperoleh suara terbanyak dari komunitas akan terdaftar di Binance setelah melalui proses uji tuntas oleh tim Binance.
Sebaliknya, proyek yang tidak memberikan pembaruan perkembangan, gagal menyediakan informasi token yang relevan, memiliki tim pengembang yang tidak aktif, atau terlibat dalam tindakan mencurigakan akan masuk ke dalam monitoring zone atua zona pemantauan Binance.
Jika suatu proyek telah masuk dalam zona ini, komunitas Binance akan memiliki hak suara untuk menentukan apakah proyek tersebut harus dikeluarkan dari platform.
“Tujuan utama dari peningkatan mekanisme listing ini adalah untuk memberikan pengguna lebih banyak peluang menemukan proyek potensial, sekaligus memastikan standar kualitas, inovasi, dan kepatuhan regulasi tetap terjaga,” tulis Binance dalam pengumumannya.
Baca juga: Co-Founder Binance Klarifikasi Proses Listing di Exchange
Lonjakan Peluncuran Token Kripto
Langkah Binance ini datang di tengah lonjakan signifikan jumlah proyek kripto baru yang terus bermunculan. Saat ini, data CoinMarketCap menunjukkan bahwa jumlah aset kripto yang terdaftar di platformnya telah melonjak mencapai 12,4 juta token.
Kini, analis pasar menilai bahwa pertumbuhan pesat jumlah token baru ini dapat berdampak negatif pada harga aset kripto secara keseluruhan. Dalam postingan di X pada Januari 2025, analis kripto Ali Martinez menyebut dengan semakin banyaknya proyek yang bersaing untuk mendapatkan modal dan perhatian investor, kondisi ini dapat menciptakan efek dilusi, yang bahkan berpotensi menghambat altcoin season pada siklus pasar kali ini.
Sementara itu, CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengungkapkan bahwa exchange miliknya harus meninjau ulang listing token di platform di tengah peningkatan jumlah aset kripto yang tak terkendali.
“Kami perlu memikirkan ulang proses listing di Coinbase, mengingat saat ini ada sekitar 1 juta token baru yang diciptakan setiap minggu, masalah berkualitas tinggi, tetapi mengevaluasi satu per satu sudah tidak memungkinkan lagi,” tulis Armstrong dalam postingan di X pada Januari.
Armstrong juga menyoroti bahwa mekanisme persetujuan regulasi terhadap setiap token menjadi semakin tidak realistis dengan laju pertumbuhan yang ada. Sebagai solusi, ia menyatakan bahwa Coinbase kemungkinan akan beralih ke sistem “allow-list” dan “block-list“, yang akan mengandalkan ulasan komunitas dan data on-chain dalam menentukan proyek mana yang layak untuk didaftarkan di platform exchange berbasis AS tersebut.
Baca juga: CEO Coinbase Berencana Revisi Proses Listing Token Kripto