Regulasi SEC Era Gary Gensler Bikin Industri Kripto Rugi Rp6,7 Triliun

Dilla Fauziyah

1st November, 2024

Asosiasi Blockchain (BA), sebuah kelompok advokasi kripto dan teknologi blockchain, melaporkan bahwa perusahaan kripto harus merogoh biaya hingga US$426 juta atau sekitar Rp6,7 triliun dalam menghadapi tuntutan hukum yang dilakukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) di bawah kepemimpinan Gary Gensler.

Menurut data terbaru yang dirilis pada Kamis (31/10/2024), ditemukan bahwa  SEC telah mengambil 104 tindakan penegakan hukum terhadap industri kripto sejak tahun 2021 hingga 2023. 

Adapun, data yang dilaporkan oleh anggota BA—yang terdiri dari “sebagian kecil industri kripto”— mengungkapkan bahwa perusahaan kripto telah menghabiskan setidaknya US$426 juta dalam litigasi defensif melawan SEC. Anggota kelompok ini termasuk Ripple, Coinbase, Crypto.com, Grayscale dan Kraken.

Gensler, yang menjabat sebagai Ketua SEC sejak April 2021, menegaskan bahwa sebagian besar aset kripto dianggap sebagai sekuritas, sehingga wajib tunduk pada aturan dan pendaftaran SEC. Pendekatan tegas ini berdampak besar pada perusahaan dan bursa kripto yang beroperasi di AS, seperti Binance, Coinbase, dan Kraken. 

Dalam postingannya di X, BA menyebut bahwa “kebijakan anti-inovasi” yang diterapkan Gensler telah menyebabkan “kerugian tak terukur pada lapangan kerja, inovasi, dan investasi teknologi di AS.”

Baca juga: Consensys PHK 20% Karyawan di Tengah Tekanan Hukum SEC

Pemilih di AS Ingin Regulasi yang Jelas daripada Penegakan Hukum

Bekerja sama dengan HarrisX, BA juga mengadakan survei opini publik terhadap regulasi kripto yang dilakukan pada tanggal 25-28 Oktober 2024, dengan melibatkan 1.717 pemilih terdaftar di AS.

Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih mendukung penerapan aturan yang jelas daripada penegakan hukum yang kaku. Sekitar dua pertiga dari responden bahkan percaya bahwa SEC sebaiknya menunggu panduan lebih lanjut dari Kongres AS dalam mengatur industri kripto daripada terus menerapkan langkah hukum terhadap perusahaan-perusahaan kripto.

Baca juga: Pidato Donald Trump yang Pro Bitcoin Gagal Ciptakan Reli Harga

Lebih lanjut, meski isu kripto tidak dimonopoli oleh satu partai politik tertentu, hasil survei juga menemukan bahwa pemilih lebih cenderung mendukung kandidat yang mendorong inovasi di sektor aset digital. Menurut BA, pemilih dari sektor kripto sendiri mencakup sekitar 18% dari total pemilih di AS, menjadikan mereka kelompok signifikan dalam pemilu.

Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump, yang kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Republik, menyatakan bahwa dirinya akan memecat Gensler pada hari pertama jika ia terpilih. Di sisi lain, Wakil Presiden AS Kamala Harris dari Partai Demokrat dikabarkan tengah mempertimbangkan penggantian Ketua SEC.

Warga AS diperkirakan akan melaksanakan pemilu AS pada 5 November mendatang. Banyak analis memprediksi bahwa hasil pemilu akan berdampak besar terhadap arah regulasi kripto di AS, terutama pergerakan pasar aset digital secara keseluruhan.

Baca juga: Proyeksi Harga Bitcoin Jika Trump atau Harris Menang Pilpres AS

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.