Indodax Konfirmasi Diretas, Siap Tanggung Kerugian Penuh!
11th September, 2024
Indodax telah mengalami peretasan yang menyebabkan hilangnya aset senilai US$22 juta atau sekitar Rp339,6 miliar. Menanggapi insiden ini, Indodax menegaskan bahwa mereka akan menanggung kerugian yang dialami pengguna.
Klarifikasi dari Indodax
William Sutanto, CTO Indodax, dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa investigasi masih berlangsung. Namun, ia memastikan bahwa para pengguna tidak perlu khawatir karena Indodax akan menanggung kerugian yang terjadi.
Kami masih dalam proses investigasi kasus ini. Untuk pengguna Indodax tidak perlu khawatir karena Indodax akan menanggung kerugian atas kasus hacking ini. Your assets are SAFU. https://t.co/0reNGM2z17
— William Sutanto (@WilliamSutant0) September 11, 2024
“Kami masih dalam proses investigasi kasus ini. Untuk pengguna Indodax tidak perlu khawatir karena Indodax akan menanggung kerugian atas kasus hacking ini. Your assets are SAFU,” ungkap William.
Proses Investigasi
Perusahaan blockchain, SlowMist, mengungkap, bukan kunci pribadi (private key) dari hot wallet Indodax yang diretas, melainkan sistem lain seperti mesin tanda tangan (signature engine) yang menjadi sasaran serangan.
Baca juga: SlowMist Menduga Ini Penyebab Indodax Diretas!
Hal ini terihat dari peretas yang melakukan penarikan dengan jumlah bulat, seperti 1 BTC atau 3 BTC, langsung dari hot wallet Indodax ke alamat peretas. Sisa saldo dalam transaksi tersebut kemudian dikirim ke beberapa alamat lain sebagai “alamat perubahan” untuk mengaburkan jejak transaksi.
Peretas juga menyalurkan dana ke beberapa alamat yang berbeda untuk mengaburkan jejak transaksi. Indodax kini tengah bekerja sama dengan ahli forensik kripto untuk menyelidiki insiden ini lebih lanjut dan menemukan solusi terbaik.
Sementara itu, Yosi Hammer, kepala AI di Cyvers, mencurigai keterlibatan peretas mata uang kripto terkenal Korea Utara, kelompok Lazarus. Ia mengatakan kepada BSCN, “Pola dan karakteristik serangan (Indodax) sangat mirip dengan Lazarus Group Korea Utara.”
Indodax mengimbau pengguna untuk tetap tenang dan menunggu pembaruan resmi melalui kanal komunikasi resmi. Pengguna juga diingatkan untuk waspada terhadap akun palsu yang menawarkan pengembalian dana atau meminta data pribadi.
Baca juga: Diduga Kena Hack, INDODAX Berpotensi Alami Kerugian Hingga Rp280,9 Miliar