State Street, Bank Tertua Kedua di AS Ingin Rilis Stablecoin
18th July, 2024
State Street Corporation, perusahaan jasa keuangan dan bank tertua kedua di Amerika Serikat, dilaporkan siap untuk mengeksplorasi teknologi blockchain.
Menurut laporan Bloomberg News tanggal 17 Juli, State Street sedang mempertimbangkan untuk membuat stablecoin dan token depositnya sendiri.
Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan investasinya di startup pembayaran yang berbasis di Inggris, Fnality. Dalam beberapa bulan mendatang, State Street berencana untuk fokus pada tokenisasi aset seperti dana.
Rencana ini merupakan bagian dari perluasan aset digital State Street yang lebih luas. Perusahaan ini secara bertahap berintegrasi ke dalam ruang kripto, terutama dengan bertindak sebagai pengelola dana untuk ETF Bitcoin yang diluncurkan awal tahun ini.
State Street juga telah mengintegrasikan tim aset digitalnya ke dalam keseluruhan operasi bisnisnya, yang bertujuan untuk integrasi yang lebih erat antara keuangan tradisional dan aset digital.
Bekerja sama dengan Galaxy Asset Management, State Street telah mengembangkan ETF aset digital untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Baca juga: ETF ETH Spot Diproyeksi Mulai Perdaganganpada Juli 2024
Bank Ternama Dunia Eksplorasi Blockchain
Ketertarikan State Street terhadap blockchain adalah bagian dari tren yang lebih luas di kalangan lembaga keuangan untuk memodernisasi dan menyederhanakan proses penyelesaian melalui aset digital. JPMorgan Chase & Co. telah menjadi yang terdepan dalam bidang ini, meluncurkan blockchain Onyx dan JPM Coin pada tahun 2020.
JPMorgan Chase & Co juga semakin memperluas inisiatif blockchainnya dengan Tokenized Collateral Network pada 2023, sehingga meningkatkan pembayaran yang dapat diprogram.
Demikian pula, Goldman Sachs mulai memperdagangkan obligasi digital di blockchain pada tahun 2021, yang menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap aset digital dalam keuangan tradisional.
PayPal meluncurkan stablecoin PYUSD pada Agustus 2023, sementara BlackRock merambah ke tokenisasi aset dengan dana likuiditas digital pada Maret 2024.
Baca juga: Cara Beli dan Jual Bitcoin dengan PayPal