Miliarder Kripto Ini Sebut Koreksi Harga Bitcoin Telah Berakhir

Anisa Giovanny

6th May, 2024

Harga Bitcoin, mata uang kripto andalan, telah menjadi subjek pengawasan dan spekulasi yang intens belakangan ini.

Mantan CEO BitMEX Arthur Hayes baru-baru ini berbagi wawasannya, menyatakan bahwa Bitcoin mungkin telah mencapai titik terendah secara lokal dan secara bertahap dapat naik kembali selama beberapa bulan ke depan. 

Baca juga: Harga Bitcoin Sempat Turun Di Bawah US$57 Ribu, Suku Bunga AS Tetap

Dalam publikasi blognya,(2/5/2024), ia menyebutkan sejumlah faktor yang menyebabkan koreksi harga Bitcoin di bulan April 2024 adalah musim pajak AS, ketidakpastian peraturan, halving Bitcoin, dan fluktuasi arus masuk ETF.

Hayes optimis tentang prospek harga Bitcoin yang akan naik hingga di atas US$60,000 dan kemudian tetap terikat pada kisaran antara US$60.000 dan US$70,000 hingga Agustus.

Hayes memandang koreksi baru-baru ini sebagai “pembersihan pasar yang sangat dibutuhkan” dan memperkirakan pasar kripto akan perlahan-lahan bergerak lebih tinggi didorong oleh peningkatan likuiditas dolar dari pengurangan stimulus kuantitatif (QT) Federal Reserve dan rencana penerbitan utang Departemen Keuangan AS.

Menurut Hayes keputusan The Fed untuk mengurangi pengetatan kuantitatif (QT) menandakan pergeseran ke arah kebijakan moneter yang akomodatif, yang berpotensi menambah likuiditas ke dalam sistem keuangan. 

Hayes menafsirkan ini sebagai bentuk “pencetakan uang secara diam-diam,” yang dapat meningkatkan permintaan terhadap aset berisiko tinggi seperti mata uang kripto.

Demikian pula, Pengumuman Pengembalian Dana Kuartalan (QRA) Departemen Keuangan AS yang dapat berdampak pada investor, pembuat kebijakan, dan pasar keuangan untuk menyusun rencana pinjaman dan pengelolaan utang pemerintah, sehingga membantu mereka mengambil keputusan yang tepat.

Baca juga: 5 Altcoin Jagoan Miliarder Kripto Arthur Hayes

Hayes Akumulasi Solana dan Token Anjing

Di publikasi blognya Hayes juga menyebutkan “Buy in May, Go Away!” yang merupakan pepatah di dunia saham, di mana  investor untuk membeli saham di bulan Mei dan menjualnya di bulan September. Hal ini menunjukkan bahwa tren historis menunjukkan kinerja pasar yang lebih baik pada bulan-bulan musim dingin dibandingkan dengan bulan-bulan musim panas. 

“Saya akan menggunakan sisa bulan Mei untuk meningkatkan eksposur saya. Dan kemudian saatnya untuk menetapkannya, melupakannya, dan menunggu pasar mengapresiasi sifat inflasi dari pengumuman kebijakan moneter AS baru-baru ini,” kata Hayes. 

Ia pun dengan gamblang menyebutkan token ia beli, “Saya membeli koin Solana dan doggie untuk posisi perdagangan momentum. Untuk posisi shitcoin jangka panjang, saya meningkatkan alokasi saya di Pendle dan akan mengidentifikasi token lain yang “dijual,” katanya. 

Baca juga: Investor Institusi Lebih Pilih Solana daripada XRP

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency