VanEck Proyeksi Layer-2 Ethereum akan Bernilai US$1 Triliun
4th April, 2024
VanEck optimis protokol Layer-2 Ethereum akan mencapai kapitalisasi pasar kolektif sebesar US$1 triliun pada tahun 2030. Ini diungkapkan dalam sebuah laporan yang dipimpin oleh analis VanEck, Matthew Sigel.
Analisis perusahaan investasi tersebut menilai ekosistem Layer-2 yang sedang berkembang dalam beberapa dimensi penting: harga transaksi, pengalaman pengembang, pengalaman pengguna, asumsi kepercayaan, dan ukuran ekosistem.
Mereka menyoroti peran penting teknologi L2, khususnya Optimistic Roll-Ups (ORUs) dan Zero-Knowledge Roll-Ups (ZKUs), dalam mengatasi masalah Ethereum yang paling mendesak: skalabilitas. Teknologi ini menjanjikan untuk meningkatkan kapasitas pemrosesan transaksi Ethereum tanpa mengorbankan atribut dasar keamanan dan desentralisasi.
Aspek penting dari laporan ini menekankan pada peningkatan EIP-4844, yang memperkenalkan “Blob Space” untuk mengurangi biaya yang terkait dengan posting data di Ethereum. Pengurangan biaya ini sangat penting, karena tidak hanya menguntungkan operasi Layer-2 secara finansial namun juga meningkatkan margin keuntungan mereka secara keseluruhan.
Baca juga: Vitalik Buterin Luruskan Kesalahpahaman Tentang Metaverse
Pendapatan Layer 2 Bisa Ungguli Ethereum
VanEck memperkirakan bahwa pendapatan dari solusi Layer 2 (L2) akan mengungguli pendapatan Ethereum. Hal ini dikarenakan Ethereum tidak mampu menyamai throughput transaksi dan pengalaman pengguna yang ditawarkan oleh L2.
Dominasi pasar roll-up yang serba guna oleh beberapa entitas besar menjadi salah satu penyebabnya, bersama dengan efek jaringan yang mempengaruhi aplikasi rantai dan nilai bersama.
Keunggulan kerangka roll-up tertentu, seperti OP Stack atau Arbitrum Orbit, turut berperan, dengan token OP/ARB yang meningkat nilainya dibandingkan dengan L2 lain atau bahkan Layer-3, yaitu blockchain yang mentransmisikan status ke L2. Terlebih lagi, terdapat tren kuat menuju adopsi kerangka kerja tanpa pengetahuan (zero-knowledge framework atau ZKU) di antara mayoritas roll-up, dikarenakan berbagai keuntungan yang ditawarkannya.
Namun, laporan tersebut mempertahankan nada netral mengenai sifat spekulatif pasar kripto dan masa depan penilaian token Layer-2 yang tidak pasti.
Hal tersebut mengantisipasi munculnya banyak roll-up Layer-2 yang spesifik untuk kasus penggunaan, yang menunjukkan penerapan teknologi blockchain yang lebih luas di luar keuangan hingga sektor-sektor seperti game, media sosial, dan infrastruktur.
Bca juga: Vitalik Buterin Ingin Memecoin Bisa Berikan Dampak Sosial