Exchange Kripto MEXC Dilaporkan Bekukan Aset Pengguna

Anisa Giovanny

25th December, 2023

Pertukaran aset kripto yang berbasis di Singapura, MEXC, beberapa waktu terakhir terlibat dalam kontroversi yang melibatkan tuduhan pembekuan aset pengguna dan hilangnya kehadiran media sosial CEO-nya secara misterius.

Gejolak kontroversi MEXC muncul pertama kali sekitar tanggal 16 Desember, ketika pengguna MEXC mulai menyuarakan rasa frustrasi atas terbatasnya akses ke akun mereka.

Seorang pengguna MEXC, dengan nama samaran Vida, melaporkan tidak bisa menarik asetnya senilai US$92.000 yang ia peroleh dalam perdagangan berjangka di exchange kripto tersebut.

Baca juga: 10 Tips Memilih Exchange Kripto Terbaik!

Menindaklanjuti masalah itu, Vida pun menghubungi layanan pelanggan MEXC. Mereka mengakui bahwa sistem pengendalian risiko dan menandai adanya masalah dengan perdagangan, yang sedang diselidiki oleh staf exchange.

“Mengenai pembatasan akun dan masalah terkait perdagangan berjangka/aset yang Anda ajukan, sistem pengendalian risiko kami dan personel terkait telah melakukan pemeriksaan menyeluruh. Telah teridentifikasi bahwa terdapat aktivitas perdagangan abnormal di akun Anda dan akun terkait. Sesuai dengan ketentuan penggunaan, kami telah mengambil tindakan untuk memulihkan kerugian yang terjadi,” tulis pernyataan MEXC.

Nyatanya, apa yang menimpa Vida juga dialami oleh pengguna lainnya. Ada salah satu pengguna yang melaporkan bahwa akun mereka mengalami masalah sejak September dan aset senilai US$8.000 di exchange dibekukan. Keluhan yang lebih besar turut datang dari pengguna yang mencoba mengeluarkan token Kaspa (KAS) dari MEXC.

Sejak saat itu, ketidakpastian mengenai pertukaran kripto ini pun menyebar. Semakin parah ketika komunitas kripto berspekulasi bahwa John Chen, CEO MEXC, telah menonaktifkan akun X-nya pada 24 Desember 2023.

MEXC Bantah Tuduhan dan Klaim Semua Lancar

Menanggapi tuduhan ini, MEXC dengan tegas membantah adanya masalah penarikan, dan menyatakan bahwa operasinya berjalan lancar. Akun resmi MEXC di X juga telah membantah memiliki hubungan dengan akun yang diklaim sebagai CEO-nya, MEXC menyatakan CEO mereka tidak memiliki akun X.

Terlepas dari klarifikasi ini, komunitas kripto tetap skeptis, karena MEXC sebelumnya pernah mengakui akun tersebut sebagai akun CEO-nya pada tahun 2021.

Sementara itu, sebagai centralized exchange, MEXC memiliki persyaratan yang mengatakan bahwa exchange memiliki hak untuk menyelidiki pelanggaran perjanjian apa pun secara sepihak dan menentukan apakah pengguna telah melanggar perjanjian, dan mengambil tindakan berdasarkan peraturan yang relevan tanpa persetujuan atau pemberitahuan sebelumnya.

Dalam ketentuan tersebut, contoh tindakan termasuk memblokir dan menutup permintaan pesanan, membekukan akun, melaporkan insiden kepada pihak berwenang, mempublikasikan dugaan pelanggaran dan tindakan yang diambil, serta menghapus informasi yang melanggar.

MEXC adalah pertukaran kripto terpusat yang didirikan pada tahun 2018 dan berkantor pusat di Seychelles. Pertukaran ini menawarkan lebih dari 2.000 pasangan perdagangan kripto.

Baca juga: Exchange Crypto Indonesia Terbaik dan Legal

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency