Otoritas Bahama Lakukan Penyelidikan Aktif kepada FTX

Nabiila Putri Caesari

28th November, 2022

Jaksa Agung Bahama (AG) dan Menteri Hukum Ryan Pinder akan mengambil tindak lanjut secara serius untuk penyelidikan kebangkrutan FTX oleh pihak berwenang dari negara Karibia.

Dalam pernyataan nasional  yang disampaikan langsung pada 27 November, Pinder menjelaskan bahwa “urusan Pasar Digital FTX” berada di bawah pengawasan “otoritas sipil dan kriminal” dan otoritas Bahama sedang melakukan penyelidikan dengan sejumlah spesialis dan ahli.

“Komisi Sekuritas, unit intelijen keuangan kami, dan unit kejahatan keuangan dari Kepolisian Kerajaan Bahama akan terus menyelidiki fakta dan keadaan terkait krisis kebangkrutan FTX dan potensi pelanggaran hukum Bahama,” ucap Menteri Hukum Ryan Pinder.

Baca Juga: 10 Fakta Mengejutkan dari Dokumen Kebangkrutan FTX

Pihak Berwenang Saling Bekerja Sama

Pinder juga mengungkapkan otoritas Bahama yang akan mencoba meminta pertanggungjawaban perusahaan atau individu mana pun, jika ditemukan melakukan kesalahan selama penyelidikan. Sementara pihak berwenang akan bekerja sama dengan badan pengatur lain dan badan penegak hukum di seluruh dunia.

“Peristiwa ini mengingatkan kita pada pembelajaran dari sekuritas dan regulasi keuangan lainnya tentang perlunya kerja sama lintas batas yang kuat. Publik di seluruh dunia akan terlayani dengan baik oleh kerjasama regulasi internasional yang kuat,” katanya.

Pinder menegaskan bahwa Komisi Sekuritas Bahama, Unit Intelijen Keuangan, dan Unit Kejahatan Keuangan kepolisian akan terus menyelidiki fakta dan keadaan terkait krisis kebangkrutan FTX.

Sementara, Komisi Sekuritas Bahama telah menangguhkan lisensi FTX Digital Markets (FDM) untuk menjalankan bisnis dan mencabut kekuasaan direkturnya pada 10 November 2022. Kemudian, pada 12 November 2022 pihak berwenang memerintahkan untuk transfer semua aset digital FDM ke dompet digital yang dimiliki oleh komisi sebagai aset pengamanan.

Pinder menyebutkan otoritas pengatur negara telah mengambil tindakan perlindungan lebih lanjut yang disetujui oleh Mahkamah Agung tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut sampai yakin bahwa hal itu tidak akan membahayakan aspek apa pun dari penyelidikan yang sedang berlangsung.

Pinder juga mengambil kesempatan untuk mengecam gerakan darurat 17 November 2022 oleh FTX Trading Limited, yang memanggil “pemerintah Bahama” karena mengarahkan akses tidak sah ke sistem Debitur setelah dimulainya pengajuan kebangkrutan Bab 11 di Amerika Serikat.

Baca Juga: 7 Pelajaran Penting yang Bisa Diambil dari Kasus FTX

Nabiila Putri Caesari

Seorang perempuan yang gemar menulis sekaligus bercerita. Memiliki ketertarikan terhadap dunia ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan hal baru.

Seorang perempuan yang gemar menulis sekaligus bercerita. Memiliki ketertarikan terhadap dunia ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan hal baru.