Pulau Satoshi, Kenalkan NFT Kewarganegaraan

Nabiila Putri Caesari

1st November, 2022

Satoshi Island yang dikenal sebagai pulau pecinta Bitcoin dan kripto akan memperkenalkan NFT kewarganegaraan.

NFT kewarganegaraan di Satoshi Island. Sumber: Beincrypto

Pulaunya Terinspirasi dari Kripto

Satoshi Island terletak di kepulauan Vanuatu antara Fiji dan Australia, di tempati oleh seorang pensiunan investor properti Inggris bernama Anthony Welch dan Theresa.

Di bawah rencana Anthony, Satoshi Island diharapkan akan menarik pemegang kripto untuk berinvestasi dan tinggal ke pulau tersebut.

Nantinya Satoshi Island akan diubah menjadi kota yang diisi apartemen bertingkat dan kantor untuk para investor kripto dari seluruh dunia. 

Sebelumnya pulau tersebut bernama Lataro, kemudian Anthony telah mengganti nama pulau menjadi Satoshi Island, dengan alasan terinspirasi dari penemu Bitcoin yaitu Satoshi Nakamoto, dilansir dari Beincrypto.

Pulau Lataro. Sumber: Google Maps

NFT Kewarganegaraan di Pulau Satoshi

Dalam dokumen Satoshi Island menjelaskan ada 21.000 NFT kewarganegaraan dalam koleksi, dan total 18.000 di whitelist. Sementara 3000 NFT yang tersisa dipegang oleh DAO untuk diberikan kepada proyek yang menerima hibah atau akan tersedia untuk masyarakat melalui percetakan di masa depan. 

Bagi mereka yang tidak masuk ke dalam whitelist, NFT Kewarganegaraan dapat dibeli dan dijual di pasar NFT.

NFT Kewarganegaraan gambar pulau. Sumber: Beincrypto.

Saat ini orang-orang yang sudah ada di whitelist Satoshi Island dapat memiliki NFT kewarganegaraan. Kegunaannya NFT tersebut untuk mewakili berbagai jenis properti telah terjual dan beberapa bahkan telah dijual di OpenSea.

NFT Kewarganegaraan juga memiliki utilitas yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh semua orang yang ingin mengunjungi atau tinggal di pulau itu, serta mereka yang menginginkan akses ke perangkat lunak eksklusif Pulau Satoshi.

Tidak hanya itu, NFT kewarganegaraan juga akan memberikan akses ke metaverse Satoshi Island yang akan datang.

Meski demikian, NFT Kewarganegaraan juga penting bagi siapa saja yang ingin membangun pulau atau berinteraksi di metaverse Pulau Satoshi yang akan datang. 

Siapa pun dapat memiliki NFT Pulau Satoshi, tetapi tanpa memiliki NFT Kewarganegaraan, sebagian besar NFT Pulau Satoshi hanya dapat dibeli dan dijual, dan tidak digunakan untuk utilitasnya.

Misalnya, tanpa NFT Kewarganegaraan, NFT berbasis lahan tidak dapat dikonversi menjadi NFPT (Non-Fungible Property Tokens), yang merupakan langkah penting yang diperlukan sebelum pembangunan dimulai.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa NFT Mahal

Nabiila Putri Caesari

Seorang perempuan yang gemar menulis sekaligus bercerita. Memiliki ketertarikan terhadap dunia ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan hal baru.

Seorang perempuan yang gemar menulis sekaligus bercerita. Memiliki ketertarikan terhadap dunia ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan hal baru.