Aset Kripto Terancam Resesi, Ini Pendapat Pemain Industri!
13th October, 2022
Di tengah ekonomi makro yang tidak stabil dan resesi yang semakin sering digaungkan akan terjadi tahun depan, kripto sebagai aset berisiko turut menjadi perhatian, apakah aset ini akan bertahan atau justru tenggelam?
“ Ini pertama kali Bitcoin masuk ke kondisi ekonomi makro yang sulit dan belum ada historinya bagaimana performa Bitcoin saat resesi, namun tebakan saya aset berisiko seperti akan turun jika terjadi kondisi resesi seperti 2008,” kata Gabriel Rey, CEO Triv saat dihubungi via daring oleh Coinvestasi (11/10).
Apa yang dibicarakan Gabriel Rey ini berkaca pada resesi 2008 yang jauh berbeda daripada 2023 jika mengacu pada Bitcoin dan kripto. Saat 2008 Bitcoin justru hadir sebagai bentuk protes kegagalan sistem ekonomi, namun untuk resesi 2023 harga aset tersebut telah semakin terkorelasi dengan harga aset tradisional seperti saham, dan sering terpengaruh dengan kebijakan ekonomi global seperti kenaikan inflasi dan suku bunga.
Baca juga: Crypto Saat Resesi, Petaka atau Solusi?
Guncangan ekonomi global ini menurut Teguh Harmanda, Co-Founder Tokocrypto juga melihat indikator makro ekonomi mempengaruhi selera risiko pelaku pasar, sebuah faktor krusial bagi mereka untuk masuk atau keluar dari pasar aset berisiko, termasuk kripto.
Hal senada juga diungkapkan oleh Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU, ia melihat jika secara makro ekonomi sedang dalam fase yang tidak stabil dan memberikan berbagai tekanan.
“ Inflasi, naiknya suku bunga, bayangan resesi global, hingga kondisi geopolitik yang memicu kenaikan harga-harga komoditas. Hal tersebut menjadi pemicu lambatnya pertumbuhan ekonomi dan juga berbagai instrumen investasi salah satunya crypto,” jelasnya.
Tetap Optimis Bitcoin dan Crypto akan Bertahan
Meski tengah alami fase bearish dan dihantui gelombang resesi, ketiganya optimis jika harga Bitcoin dan kripto secara umum akan bisa bangkit lagi, pada kuartal ketiga 2023 atau awal 2024, tepat enam bulan sampai satu tahun setelah halving terjadi.
Sembari menunggu momen tersebut para trader dan investor bisa memanfaatkan waktu itu untuk melakukan evaluasi portofolio, menyusun strategi investasi, riset lebih dalam soal kripto dan dollar cost averaging.