Seiring waktu pertukaran atau exchange kripto terus berkembang dan memberikan inovasi yang beragam, salah satunya dengan kemunculan exchange desentralisasi atau DEX, di mana seluruh transaksi bersifat otomatis.
Selain DEX ada pula jenis pertukaran atau exchange lain yang lebih dulu tenar yakni Exchange Sentralisasi atau CEX. Dengan bursa ini seluruh transaksi masih diatur oleh kebijakan bursa yang dikomandoi oleh manusia.
Baca juga: Apa itu DEX? Pertukaran Mata Uang Digital Paling Aman
Kedua pertukaran ini masih sama-sama menjadi tempat untuk jual beli aset dan digunakan oleh masyarakat, namun apa bedanya pertukaran kripto terpusat dan terdesentralisasi? Selengkapnya di artikel berikut ini.
Pertukaran Kripto Terpusat (Centralized Exchange)
Pertukaran terpusat (CEX) adalah platform dan aplikasi yang memungkinkan investor untuk membeli, menjual, dan menukar mata uang kripto dengan mata uang fiat atau mata uang kripto lainnya.
Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem kripto, karena banyak dari platform ini memungkinkan pembayaran dengan mata uang fiat , yaitu pemegang non-kripto dapat membeli kripto menggunakan USD, EUR, IDR, dan lain-lain.
Beberapa contoh CEX yang dapat digunakan adalah Indodax, PINTU, TRIV, Rekeningku, Upbit, LUNO, dan lainnya.
Pertukaran terpusat beroperasi mirip dengan bank di mana ada pemilik, memiliki cadangan dana, memiliki aturan dan peraturan yang harus dipatuhi.
Dengan menggunakan CEX, artinya pengguna menyimpan aset mereka di pihak ketiga yakni bursa.
Baca juga: Aplikasi Trading Bitcoin Terbaik dan Legal di Indonesia
Keuntungan Pertukaran Terpusat
- Legalitas
- Layanan konsumen
- Mudah digunakan
Kekurangan Pertukaran Terpusat
- Dikontrol segelintir orang
- Rentan peretasan
- Kurang likuiditas
Pertukaran Terdesentralisasi (DEX)
Pertukaran terdesentralisasi, umumnya dikenal sebagai DEX adalah platform trading mata uang kripto yang dioperasikan tanpa otoritas pusat dimana pengguna berdagang langsung satu sama lain berdasarkan basis peer-to-peer.
Mayoritas pertukaran terdesentralisasi memanfaatkan smart contract untuk memungkinkan investor berdagang satu sama lain secara langsung di blockchain sambil dapat mempertahankan dana mereka sendiri.
Keuntungan DEX
- Dana dipegang oleh pengguna
- Tidak diperlukan KYC (know your customer)
- Dapat diakses siapa pun
- Anti-peretasan yang efektif
- Tidak ada downtime server
Kekurangan DEX
- Tidak ramah pengguna
- Dibutuhkan pengetahuan tentang kontrak pintar
- Biasanya tidak ada dukungan pelanggan
- Likuiditas rendah
- Aset terbatas pada token yang mendasarinya
- Hanya fitur perdagangan dasar
- Eksekusi lambat
Pertukaran mana yang tepat untuk kamu?
Saat memilih pertukaran, ingatlah semua faktor yang memengaruhi pengalaman kamu, termasuk jenis perdagangan apa yang ditawarkan, volume dan kecepatan perdagangan, dan langkah-langkah keamanan yang disediakan oleh bursa.
Pastikan juga kamu sudah mengetahui segala keuntungan dan risiko dari tiap bursa yang kamu gunakan, sebab di kripto ketika aset hilang maka hampir tidak ada cara untuk mendapatkannya kembali, aset mu adalah tanggung jawab kamu.